
Bursakota.co.id. Meulaboh – Memperingati Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang jatuh pada 4 September 2025, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Meulaboh menyerahkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) masing-masing sebesar Rp70 juta kepada ahli waris dua peserta program magang Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Aceh Barat.
Kedua penerima santunan tersebut adalah keluarga almarhum Syahrol Rizal dan Heri Gunawan. Keduanya mengalami kecelakaan tunggal pada 14 Agustus 2025, saat dalam perjalanan pulang usai mengikuti pelatihan di BLK Aceh Barat.
Almarhum Syahrol Rizal dan Heri Gunawan, semasa hidupnya tercatat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui program magang BLK. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Meulaboh, Fachri Idris.
Menurut Fachri, pemberian santunan ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam melindungi tenaga kerja, termasuk para peserta magang. “Meskipun statusnya masih peserta magang, namun perlindungan JKK tetap berlaku penuh. Santunan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.
Fachri menambahkan, momentum Harpelnas dipilih sebagai wujud apresiasi BPJS Ketenagakerjaan terhadap para peserta yang telah mempercayakan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Selain penyerahan santunan, pihaknya juga menggelar kegiatan pelayanan khusus dan sosialisasi manfaat program kepada masyarakat.
Santunan JKK sebesar Rp70 juta ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam program BPJS Ketenagakerjaan, yang memberikan perlindungan komprehensif mulai dari perawatan tanpa batas biaya, santunan sementara tidak mampu bekerja, hingga santunan kematian akibat kecelakaan kerja.
“Dengan perlindungan ini, kami ingin menegaskan bahwa setiap tenaga kerja, baik formal maupun informal, bahkan peserta magang, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan,” tambah Fachri.
Pemerintah daerah Aceh Barat melalui BLK juga menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan karena telah memberikan perlindungan bagi para peserta pelatihan. Hal ini diharapkan menjadi motivasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak ragu mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan.(Bk/Dedy)
















