Kunker di Batam, Dirjen Kemendikbudristek Dengarkan Tantangan Guru Penggerak

0
124
Dirjen PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril saat beraudiensi dengan ratusan guru penggerak se-Kota Batam di Harris Hotel, Jumat (31/3/2023). [F. Ben]

Bursakota.co.id, Batam – Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Iwan Syahril, melakukan kunjungan kerja di Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (31/3/2023).

Dalam kesempatan itu, Iwan mengundang para guru penggerak untuk berdialog ringan.

Banyak hal yang diceritakan para guru. Mulai dari hal-hal berkesan yang tak terlupakan sampai tantangan bagi mereka para guru penggerak.

Satu diantaranya diungkapkan oleh Jefrizal, pengajar SD 006 Belakangpadang. Ia menilai masuk dalam program Calon Guru Penggerak (CGP) sudah tepat.

Selain itu, ada banyak tantangan yang ia hadapi. Apalagi ia menjadi tenaga pendidik di wilayah hinterland.

Dirjen PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril saat beraudiensi dengan ratusan guru penggerak se-Kota Batam di Harris Hotel, Jumat (31/3/2023). [F. Ben]
“Tantangan terbesar itu menggerakkan. Kalau cerita masalah ini sedih sebab tantangan guru di Pulau itu lebih banyak,” kata dia.

Atas dasar keinginan pribadi, ia meminta pindah tugas di pulau karena ingin memajukan pendidikan hingga sampai ke pelosok.

“Kebetulan Belakangpadang itu tempat lahir saya. Saya tergerak untuk pindah ke sana. Memang setelah masuk ke situ melihat tingkah anak didik agak aneh, karena, maaf, kurang melek dengan teknologi. Karena itu saya ingin merubah itu semua sehingga perkembangan dan mutu pembelajaran maupun pendidikan yang berkualitas sampai ke anak-anak pulau,” ujar dia.

Merespons banyaknya tantangan para guru, Dirjen Iwan Syabril pun menyikapinya dengan beragam reaksi. Mulai dari lucu sampai haru.

“Banyak cerita yang unik dan khas mengenai sekolah penggerak dan guru penggerak. Saya ingin sampaikan mengenai merdeka belajar yang mana itu merupakan upaya untuk pendidikan Indonesia melakukan pemecahan masalah,” katanya.

Pemecahan masalah yang dimaksud ialah krisis pembelajaran atau learning crisist yang sudah lama terjadi dan diperparah akibat pandemi.

“Fokusnya itu ke tiga hal; murid, murid dan murid. Di situ kita berhimpun, bergotong royong mengentaskan masalah itu,” katanya.

Menurut Iwan, itulah fokus seluruh pihak agar bagaimana murid tumbuh holistik dan bisa menjalani jaman yang destruktif.

“Fondasi ini yang ingin kita kembangkan untuk belajar sepanjang hayat,” ujar dia.

Di sisi lain, Iwan turut menyampaikan perihal Merdeka Belajar, dimana saat ini program tersebut sudah sampai pada episode ke 24.

“Esensinya adalah bagaimana pembelajaran baik itu di PAUD maupun sekolah dasar menjadi satu nafas. Bagaimana kita membangun nilai agama, komunikasi dan kemampuan mengelola emosi,” kata Iwan.

Selain itu juga, Merdeka Belajar juga membangun kemampuan kognitif, mengasah kemampuan motorik dan merasakan belajar itu adalah hal yang menyenangkan bagi anak-anak.

Usai dialog bersama para guru, Iwan juga menyempatkan diri berswafoto dengan peserta yang hadir. Tak cuma itu, dia juga menyisihkan waktu untuk bermain gitar dan bernyanyi dengan seluruh guru yang hadir.

Dalam kegiatan itu, tampak hadir Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina; Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid; para Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) yang ada di Provinsi Kepri; dan tamu undangan lain. [Ben]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini