Bursakota.co.id, Lingga – Pengelolaan sanggar seni di Kabupaten Lingga menjadi krusial dalam pemajuan kebudayaan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Menurut Murwanto Edem, yang dikenal sebagai Master Of Ceremony (MC) terkemuka di Lingga, serta aktor dalam cerita Singgasana Berdarah, pembentukan sanggar seni telah menjadi wadah penting bagi seniman, tokoh budaya, dan mereka yang peduli akan keberlangsungan seni, tradisi, dan budaya.
Edem, yang juga merupakan salah satu Penggiat Teater Bangsawan sejak 2001 bersama beberapa rekan lainnya, menyatakan pentingnya sanggar seni sebagai medium pelestarian dan pemajuan kebudayaan Lingga di tengah gempuran zaman digital dan sosial media saat ini.
Dia menekankan bahwa sanggar seni yang berada di Kelurahan Daik membutuhkan rehabilitasi.
“Sanggar seni harus dikelola dengan manajemen modern yang mampu meliputi perencanaan, organisasi, pembinaan, dan pengembangan. Hal ini akan mendukung sanggar untuk terus diperkenalkan dan dikembangkan oleh masyarakat Lingga, agar kebudayaan ini bisa lestari dan diwariskan ke generasi selanjutnya,” jelas Edem.
Sanggar seni, sebagai tempat kegiatan seni seperti tari, lukis, kerajinan, dan seni peran, memainkan peran vital dalam pembelajaran seni, produksi karya, dan promosi karya seni.
Edem juga menyebut prestasi Sanggar Seni Mahkota Lingga yang berhasil meraih juara pertama dalam lomba Teater Bangsawan Klasik tahun 2023.
Dalam upaya pemeliharaan dan pengembangan, Edem berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah dalam merehabilitasi sanggar seni di Kelurahan Daik melalui instansi terkait.
“Dengan sarana dan fasilitas yang memadai, para seniman dapat terus berkarya untuk menghidupkan kembali cerita-cerita klasik yang sangat dirindukan sejak zaman dahulu,”pungkasnya.(Bk/Dika)