Batauga – Puluhan massa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kepton (IMM KEPTON) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Buton Selatan, Senin (2/6/2025).
Mereka menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam proses penerbitan sertifikat tanah yang diduga sarat penyelewengan.
Massa menduga adanya praktik maladministrasi dan permainan oknum pegawai BPN dalam proses penerbitan sertifikasi bidang tanah milik warga. Ia menjelaskan bahwa sebidang lahan warga tiba-tiba telah bersertifikat atas nama orang lain, tanpa adanya proses verifikasi yang melibatkan pemilik lahan asli.
“Pada saat pihak pertanahan melakukan penertiban sertifikat atau pengukuran lahan saksi di antara tapal batas ini tidak di panggil atau di libatkan” Ujar salah satu massa aksi
IMM KEPTON juga membawa sejumlah dokumen fotokopi sebagai bukti, termasuk data sertifikat yang diduga diterbitkan secara tidak sah. Mereka mendesak agar Kementerian ATR/BPN segera turun tangan dan membentuk tim investigasi independen guna mengungkap praktik-praktik kotor dalam birokrasi pertanahan di Buton Selatan.
Menanggapi hal itu Kepala BPN Buton Selatan menyampaikan bahwa sertifikat yang sudah di keluarkan itu sudah di lakukan penelitian.Ia juga menyatakan jika ada temuan sertifikat di duga cacat prosedural bisa di buktikan di PTUN
“Sertifikat ini di proses tahun 83 pada saat itu sudah di lakukan penelitian,terkait di temukan tidak sesuai atau cacat prosedural itu bisa di uji di PTUN”Ujar Kepala BPN Buton Selatan
IMM Kepton menegaskan akan kembali turun aksi jika tidak ada langkah konkret dalam waktu dekat. Mereka juga menyerukan kepada masyarakat untuk berani bersuara jika merasa dirugikan dalam persoalan sertifikat tanah.
Laporan : Haris
