Forum Pemerhati Sosial Duga Ada Oknum Mengatasnamakan PT Wakatobi Untuk Propaganda Dikalangan Nelayan

0
190
Keterangan Foto: Wilayah pesisir Wakatobi

Kendari – Forum Pemerhati Sosial (FPS) mengecam keras tindakan seorang oknum yang diduga mengatasnamakan PT Wakatobi Resort (PMA) dalam pembentukan tim patroli pengawasan kelestarian laut di Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, Kamis 12 Juni 2015.

FPS menilai, tindakan tersebut menimbulkan keresahan di kalangan nelayan lokal dan berpotensi mencoreng nama baik perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata tersebut.

Ketua FPS, Rahmat, menyebut bahwa oknum berinisial “J” telah melakukan perekrutan tim patroli tanpa persetujuan resmi dari pihak PT Wakatobi Resort.

Menurutnya, pembentukan tim pengawasan ini tidak sejalan dengan regulasi yang berlaku di Wakatobi, serta berpotensi merugikan mata pencaharian masyarakat nelayan di Pulau Tomia.

“Tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut sangat tidak bisa ditoleransi. Selain menimbulkan kegaduhan di masyarakat nelayan, hal ini juga menciptakan kesan negatif terhadap PT Wakatobi Resort, seolah-olah merekalah dalang dari kebijakan sepihak tersebut,” ujar Rahmat.

Menanggapi isu ini, pihak PT Wakatobi Resort (PMA) membantah keterlibatan dalam perekrutan tim patroli tersebut.

Pihak perusahaan menegaskan bahwa dukungan mereka terbatas hanya pada pembiayaan operasional guna menjaga kelestarian terumbu karang dan mencegah praktik-praktik penangkapan ikan yang merusak, seperti pemboman dan penggunaan potasium.

“Kami hanya ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian laut dan terumbu karang di Tomia. Tujuannya jelas: agar wisatawan dari berbagai penjuru dunia terus datang dan menikmati keindahan laut Wakatobi, tanpa terganggu oleh aktivitas yang merusak lingkungan,” ujar perwakilan PT Wakatobi Resort dalam pernyataan resminya.

FPS pun menyerukan agar seluruh pihak yang terlibat segera mengklarifikasi dan menyelesaikan polemik ini secara terbuka. Mereka juga meminta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan nama perusahaan dan tindakan yang berpotensi menciptakan konflik di tengah masyarakat.

Laporan : Haris

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini