Gubernur Kepri Lepas 7 Ton Ikan Kerapu Ekspor ke Hongkong

0
72
FOTO : Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad secara simbolis melepas ekspor 7 ton ikan kerapu ke Hongkong, Tiongkok, di Pulau Sirai, Kabupaten Bintan, Senin (15/9).

Bintan – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad secara simbolis melepas ekspor 7 ton ikan kerapu ke Hongkong, Tiongkok, di Pulau Sirai, Kabupaten Bintan, Senin (15/9).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3,5 ton berasal dari Pulau Sirai, sedangkan 3,5 ton lainnya dari Sedanau, Bunguran Barat, Natuna, yang menjadi pintu ekspor ke Hongkong.

Acara ini juga dihadiri secara virtual oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Tornanda Syaifullah, serta Direktur Tindakan Karantina Ikan Barantin, Akhmad Al Faraby. Turut hadir langsung di lokasi Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Kepala Balai Karantina Kepri Hasim, Kepala DKP Kepri Said Sudrajad, para pimpinan instansi vertikal, serta Ketua DPD HNSI Kepri yang juga Pimpinan PT. Pelayaran Nasional Putri Ayu Jaya, Eko Prihananto.

Pelepasan ini menjadi momentum penting karena menandai berjalannya kembali ekspor ikan kerapu dari Kepri setelah tujuh bulan terhenti. Ansar Ahmad menegaskan, keberhasilan ini lahir dari kolaborasi erat antara pemerintah daerah, pusat, hingga pelaku usaha.

“Ketika dilaporkan ekspor terhenti, saya meminta Wakil Gubernur untuk mendampingi DKP berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta para pemangku kepentingan. Alhamdulillah, berkat dukungan Kementerian dan Lembaga terkait, hari ini ekspor kembali berjalan,” ujar Ansar.

Ia menambahkan, terhentinya ekspor selama tujuh bulan menyebabkan potensi kehilangan pendapatan sekitar Rp3 miliar per bulan. Karena itu, dimulainya kembali ekspor ini menjadi kabar gembira, bukan hanya bagi pembudidaya dan pelaku usaha, tetapi juga bagi perekonomian daerah.

Direktur Tindakan Karantina Ikan Barantin, Akhmad Al Faraby, memberikan apresiasi atas kerja keras semua pihak. Menurutnya, kembalinya ekspor ini membuktikan bahwa produk perikanan Kepri memiliki standar mutu tinggi.

“Ikan kerapu adalah komoditas unggulan dengan nilai ekonomi tinggi. Badan Karantina Indonesia memastikan setiap produk yang diekspor sehat, berkualitas, dan tahan lama,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen KKP Tornanda Syaifullah menyampaikan bahwa pada 2024 nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai USD 5,95 miliar, naik 5,7 persen dari tahun sebelumnya. Dengan capaian tersebut, Indonesia kini menyumbang 3,2 persen dari total impor perikanan dunia.

“Kepulauan Riau menempati posisi kelima pengekspor ikan kerapu terbesar di Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai USD 3,88 juta atau 8,54 persen di tahun 2024,” ungkap Tornanda.

Pelepasan ekspor ini menegaskan kembali posisi Kepri sebagai salah satu pusat produksi perikanan unggulan Indonesia, sekaligus penggerak devisa negara dari sektor kelautan dan perikanan.

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini