
Jakarta – Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ketua Umum Setya Kita Pancasila (SKP), Andreas Sumual, menegaskan bahwa semangat ikrar tahun 1928 telah bertransformasi menjadi kompas strategis bagi generasi muda untuk menjawab tantangan kekinian.
Berbicara kepada media Selasa 28 Oktober 2025 di Jakarta, Andreas menyatakan bahwa di tengah arus globalisasi dan digitalisasi, Sumpah Pemuda bukanlah sekadar romantisme sejarah, melainkan panduan aksi nyata.
“Bagi pemuda saat ini, Sumpah Pemuda adalah panduan operasional untuk menjaga persatuan, memerangi hoaks, membangun solidaritas sosial, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa,” tegas Andreas Sumual, didampingi oleh Ketua SKP Provinsi Kepri-Natuna, Bung Riky Rinovsky.
Empat Pilar Makna Sumpah Pemuda Era Modern
Andreas merinci empat pilar makna Sumpah Pemuda yang harus diimplementasikan pemuda masa kini:
1. Persatuan dalam Keberagaman: Menekankan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai antidot terhadap polarisasi dan perpecahan. “Pemuda modern harus melihat perbedaan sebagai bahan kolaborasi, bukan penghalang,” ujarnya.
2. Nasionalisme yang Adaptif: Rasa cinta tanah air diwujudkan dengan kepedulian pada lingkungan, pelestarian budaya lokal, serta perlawanan aktif terhadap diskriminasi dan ujaran kebencian di ruang digital.
3. Bahasa sebagai Alat Pemersatu: Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan bijak di ruang publik dan digital merupakan simbol identitas nasional yang tetap relevan sebagai perekat bangsa.
4. Gotong Royong dan Solidaritas: Semangat ini harus diterjemahkan menjadi aksi kolektif, seperti solidaritas kemanusiaan saat bencana dan kolaborasi produktif untuk menyelesaikan masalah bangsa.
Prabowo-Gibran: Refleksi Kepercayaan terhadap Pemuda
Lebih lanjut, Andreas menyoroti kepemimpinan nasional sebagai cerminan semangat tersebut. Ia menilai pengangkatan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden oleh Presiden Prabowo Subianto adalah bukti nyata kepercayaan terhadap kaum muda.
“Bapak Prabowo Subianto bukan hanya Presiden, tetapi beliau adalah bapak pemuda Indonesia. Beliau adalah satu-satunya Presiden yang mengangkat wakilnya dari kaum muda. Ini bukti bahwa beliau lekat dan sangat memperhatikan pemuda,” papar Andreas.
Seruan untuk Bersatu Mendukung Pembangunan
Dalam pernyataannya, Andreas juga mengajak seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah, untuk bersatu padu.
“Bukan hanya para menteri, tapi semua rakyat harus bertekad, mengingat Sumpah Pemuda, untuk bersama-sama membantu Bapak Prabowo, Presiden kita, yang membawa lambang Merah Putih di tangannya, demi kesejahteraan bersama,” serunya.
Melalui pernyataan ini, SKP di bawah pimpinan Andreas Sumual menegaskan posisinya sebagai organisasi yang aktif menerjemahkan nilai-nilai kebangsaan ke dalam konteks kekinian, sekaligus memberikan dukungan terhadap kepemimpinan nasional yang dinilai mampu merangkul semangat muda untuk kemajuan Indonesia.***
Editor : Papi
















