Opini | Janji Politik Pasangan “Cermin”: Ambisi Besar atau Harapan Nyata untuk Natuna?

0
115
FOTO : Kerikatur Janji Politik Pasangan Cermin

Sejak deklarasi kemenangan Cen Sui Lan dan Jaarmin Sidik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Natuna telah membuka babak baru dalam dinamika politik daerah.

Di tengah euforia kemenangan dan jalannya pemerintahan Cen Sui Lan – Jarmin Sidik perhatian publik justru tersita oleh viralnya janji-janji politik dari pasangan “Cermin,” yang menyebar melalui beberapa grup WhatsApp.

Sederet janji ambisius, mulai dari tiket pesawat murah hingga wacana menjadikan Natuna sebagai provinsi, menuai beragam reaksi. Pertanyaannya: sejauh mana janji-janji ini dapat diwujudkan, dan apakah masyarakat siap mengawal realisasinya?

Antara Realita dan Harapan

Tiket Pesawat Murah dan Listrik 24 Jam mungkin terdengar seperti kebutuhan dasar yang layak diperjuangkan. Namun, apakah pasangan ini benar-benar memiliki peta jalan untuk menghadirkan akses transportasi terjangkau atau listrik tanpa pemadaman di wilayah kepulauan yang infrastrukturnya masih minim? Kebijakan ini membutuhkan alokasi anggaran besar serta kerja sama lintas sektor, bukan sekadar janji manis di masa kampanye.

Begitu pula dengan janji Internet Merata dan Revitalisasi Pantai Piwang. Konektivitas digital di pelosok Natuna masih menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan komitmen panjang. Tanpa dukungan infrastruktur telekomunikasi yang memadai, janji ini berisiko hanya menjadi angan-angan.

Ambisi atau Gimik Politik?

Sebagian janji pasangan ini tampak menjanjikan, seperti Pinjaman UKM Tanpa Bunga atau Pengangkatan PTT Menjadi PPPK. Kedua program ini menyasar sektor strategis: ekonomi lokal dan kesejahteraan tenaga kerja. Namun, bagaimana pemerintah daerah akan menutup celah pembiayaan dari skema pinjaman tanpa bunga atau menjamin anggaran untuk pengangkatan pegawai? Tanpa perencanaan matang, kebijakan ini bisa membebani anggaran daerah.

Sementara itu, janji Natuna Menjadi Provinsi menjadi puncak ambisi pasangan ini. Wacana ini menarik, tetapi membutuhkan dukungan politik di tingkat nasional serta proses panjang yang melibatkan berbagai pihak. Apakah ini realistis atau sekadar retorika politik untuk menarik perhatian?

Reaksi Masyarakat

Respons publik atas janji-janji ini terpecah. Sebagian masyarakat menyambut optimisme, melihat program ini sebagai harapan baru untuk Natuna yang lebih maju. Di sisi lain, skeptisisme muncul, terutama dari mereka yang merasa janji-janji tersebut terlalu muluk dan sulit diwujudkan.

Yang jelas, masyarakat harus mulai kritis. Bukan hanya dengan menagih realisasi program, tetapi juga mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Kepemimpinan yang baik bukan hanya tentang ambisi, melainkan juga tentang kemampuan menyeimbangkan janji dengan kenyataan.

Catatan Akhir

Janji-janji politik pasangan “Cermin” memang menyulut harapan besar bagi warga Natuna. Namun, seperti pepatah lama, “janji adalah utang.” Kini, tugas masyarakat adalah memastikan bahwa utang ini tidak hanya menjadi beban retorika politik semata, melainkan juga menjadi pendorong perubahan nyata di daerah.

Kemenangan Cen Sui Lan dan Jaarmin Sidik adalah momentum yang tepat untuk mengevaluasi setiap program, baik yang diusung oleh mereka maupun oleh pasangan lain. Warga Natuna harus terus terlibat aktif, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pengawal pembangunan demi mewujudkan daerah yang lebih maju dan sejahtera.

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini