Puluhan Ribu Masyarakat Terhibur Saksikan Malam Puncak PBF di Batang Agam

0
108
Foto : Puluhan ribu masyarakat terhibur saksikan Payakumbuh Botuang Festival.

Bursakota.co.id, Payakumbuh – Puluhan ribu masyarakat dari berbagai penjuru daerah terhibur dan puas menyaksikan rangkaian kegiatan hingga malam puncak Payakumbuh Botuang Festival (PBF) yang diselenggarakan di Kawasan Batang Agam, Sabtu (15/7/2023) malam.

Saat acara penutupan, ditampilkan berbagai macam pertunjukan kesenian oleh seniman kenamaan lokal maupun luar daerah yang menghipnotis penontonnya hingga penampilan akhir oleh Orkes Taman Bunga.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Payakumbuh Dafrul Pasi dalam momentum yang penuh kebanggaan ini mengatakan, bambu adalah simbol ketangguhan, keluwesan, dan ketahanan, serta melambangkan semangat gotong royong yang kuat dalam membangun komunitas yang bersatu.

“Melalui PBF kami ingin mengangkat nilai-nilai luhur tersebut kepada dunia. Di tengah zaman yang terus berkembang, penting bagi kita untuk menjaga warisan budaya yang berharga ini dan menggunakannya sebagai landasan untuk membangun kesejahteraan dan meningkatkan ekonomi masyarakat kita,” kata Dafrul saat penutupan PBF.

Ia sebut, Payakumbuh selalu siap menyelenggarakan berbagai event untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena ini sebagai multiplier effect untuk kebangkitan para pelaku ekraf di Kota Payakumbuh.

“Dengan banyaknya perputaran uang di Payakumbuh bisa berdampak pada pencegahan inflasi dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem di daerah kita.”

“Makannya kita sangah berterimaksih dan berharap Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata Sumbar terus menggelar event berskala nasional di Payakumbuh,” ucap Dafrul.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Payakumbuh Chece Rida Ananda mengucapkan terimakasih kepada Penggagas Botuang Festival. Yang telah membuat acara ini begitu meriah dan dinikmati oleh seluruh masyarakat serta masuk kedalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN).

“Terimakasih atas suport yang luar biasa dari Kementerian Parekraf, Dinas Pariwisata Provinsi, Disparpora Payakumbuh, sponsor dan semua pihak yang ikut menyukseskan PBF ini,” ujarnya.

Chece mengatakan, sebelum pandemi juga telah dilaksankan event PBF sebanyak dua kali di Panorama Ampangan, karena pendemi covid-19 sempat terhenti selama tiga tahun.

“Insyaallah dengan PBF ini ekonomi Payakumbuh kembali bangkit dan UMKM kita kembali menggeliat.”

“Sebelum pembukaan kemarin kita juga melakukan penanam Botuang di sekitar kawasan batang ini,” terangnya.

Saat dijumpai media, salah seorang pelaku Ekraf dengan brand Ama Adek, Maipanis (47) yang menjual sofenir kerajinan dari bambu mengatakan, penjualan produknya jauh meningkat dibandingkan hari biasanya.

“Alhamdulillah, festival Botuang ini sungguh membawa berkah bagi kami. Banyak permintaan dari pengunjung sehingga kami kewalahan untuk memenuhi pesanan dari pengunjung itu.”

“Kerajin seperti gelas dari bambu, lampu tidur dari bambu, vas bunga, asbak, tempat pensil dengan kreasi dari bambu semuanya ludes diborong pembeli. Kami samgat bersyukur sekali, Alhamdulillah,” ucapnya.

Salah seorang pengunjung Marina (42) dari daerah tetangga Provinsi Riau yang datang bersama suami dan dua anaknya mengaku puas dan terhibur dengan berbagai kegiatan di Botuang Festival itu.

“Kami benar-benar terkesan dengan keindahan festival ini. Kami merasa begitu disambut oleh masyarkat sekitar dan menikmati setiap momentum yang kami habiskan di sini. Suasana yang hangat dan keramahan dari semua orang membuat pengalaman kami menjadi tak terlupakan,” ucapnya.

“Selama tiga hari disini, kami sangat terhibur dengan komposisi acara yang sangat menarik. Mudah-mudahan tahun depan event ini semakin menarik lagi, dan menampilkan lebih banyak artis,” sambung Marina.

Pada penutupan Botuang Festival dilakukan mengheningkan cipta untuk mengenang almarhum Ijod Goblon sebagai penggagas dilaksanakanya Payakumbuh Botuang Festival. (Warman)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini