
Bursakota.co.id, Anambas – Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan (DP3) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) akan melakukan pengamanan secara ketat terhadap Sapi yang jadikan sebagai hewan kurban pada Idul Adha di Kabupaten Kepulauan Anambas, Rabu (25/05/2022).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Pertanian, perkebunan, dan Peternakan, DP3 Kabupaten Kepulauan Anambas Novrizal, ia menyampaikan pencegahan itu dilakukan sebagaimana instruksi Pemerintah Pusat dan Provinsi Kepri di tengah maraknya kasus pengakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak.
“Untuk mencegah itu, kita akan memperketat masuknya hewan ternak untuk dijadikan kurban di momen Idul Adha ini,” Sampai kepada Bursakota.co.id saat ditemui di Kantor DP3 Anambas, Senin, (23/5/2022).
Ia juga mengatakan, dalam upaya pencegahan PMK hewan ternak pihak mereka telah mulai dari tahap mensosialisasi kepada sejumlah masyarakat, pengurus Masjid dan sejumlah instansi lain yang terkait dalam penanganan hewan kurban.
“Kita sudah lakukan sosialisasi dari minggu lalu ke masyarakat, Syahbandar, Dishub dan pengurus Masjid dan untuk solusi konkritnya kita pasangkan spanduk-spanduk di tiap titik keramaian agar apabila nantinya ada menemukan ciri-ciri gejala PMK dapat menghubungi kami,” kata Novrizal.
Kemudian, ia juga menerangkan, nantinya sapi yang akan masuk ke Kabupaten Kepulauan Anambas akan dilakukan pengawasan secara ketat oleh pihaknya, mengingat dengan adanya PMK, dan untuk hewan sapi yang dari luar daerah seperti Midai harus melengkapi dengan surat kesehatan dari dokter hewan dan surat keterangan asal hewan.
“Sapi yang masuk itu akan kita awasi dengan meminta laporannya, sebelum masuk ke Anambas si penjual wajib sudah harus kirim dulu dengan lampiran foto-foto hewan ternaknya juga,” terangnya.
Tidak hanya itu, Novrizal juga menjelaskan, untuk kategori hewan kurban harus dalam kondisi sehat, bersih, tidak hamil, cacat dan sakit, dan nanti apabila terindikasi gejala PMK maka hewan tersebut akan gagal untuk dikurbankan pada saat Idul Adha nantinya.
“Artinya layak untuk dijadikan kurban itu wajib kita cek kesehatannya. Sapi-sapi yang ada di tiap-tiap masjid nantinya laporan itu pasti masuk ke kita dulu, dibeli dari mana sapinya dan apakah sudah dikarantina dan dicek dulu, begitu,” jelasnya.
terakhir Ia juga mengungkapkan, dari kebiasaan tiap tahunnya dalam perayaan Idul Adha nantinya, pihaknya akan menurunkan sejumlah petugas untuk melakukan pengecekan lanjutan setelah proses pemotongan dilakukan di tiap masjid-masjid.
“Nanti kita akan lakukan lagi pengecekan dalam perutnya apakah ada penyakit atau tidak, baik di hati atau limpanya, biasa dari kita nanti akan turun petugas yang mengawasi itu,” tukasnya.ungkap Novrizal, (Jun).