Bursakota.co.id, Tanjungpinang – Upaya Pemerintah Provinsi Kepri dalam menghidupkan Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah semakin mengemuka.
Sebanyak 11 unit kendaraan listrik tiba di Pulau Penyengat hari ini, Senin (13/11), untuk dioperasikan sebagai sarana transportasi, menggantikan becak montor (bentor) yang selama ini beroperasi di pulau bersejarah tersebut.
Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, menjelaskan bahwa penggunaan transportasi listrik dipilih karena lebih ramah lingkungan dan memberikan kenyamanan ekstra bagi para wisatawan.
Selain itu, kendaraan listrik juga memberikan sentuhan eksotis yang menambah daya tarik Pulau Penyengat.
“Selain lebih ramah lingkungan dan membuat nyaman wisatawan. Secara bentuk juga lebih eksotis dan menambah daya tarik serta keunikan Pulau Penyengat,” ungkap Ansar.
Gubernur Ansar berharap Pulau Penyengat dapat menjadi mesin penggerak ekonomi Tanjungpinang melalui sektor pariwisata. Dia menekankan pentingnya menjaga dan mempercantik Pulau Penyengat untuk menarik perhatian para wisatawan.
“Kita percantik terus Pulau ini. Kita mau Penyengat memiliki magnet daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Makanya kita poles terus. Tahun depan juga kita lanjutkan lagi. Dan tentunya untuk membangun ini kita butuh kerjasama semua pihak,” tutur Ansar.
Gubernur Ansar juga memberikan himbauan kepada supir bentor yang beroperasi di Pulau Penyengat. Dengan tersedianya 11 unit kendaraan listrik pada tahun 2023 ini, Ansar mengajak para supir bentor untuk bersabar.
Dia menegaskan bahwa pada tahun depan, Pemerintah Provinsi Kepri berencana menambah armada kendaraan listrik sehingga semua supir bentor dapat menggunakan kendaraan tersebut.
“Tahun ini kita sediakan 11 unit terlebih dahulu. Mengingat tahun ini belum semuanya dapat, maka saya harap bapak-bapak yang belum dapat tahun ini untuk bersabar. Tahun depan Insya Allah kita tambah lagi sehingga semuanya bisa mendapatkan,” ungkap Ansar.
Dengan beroperasinya kendaraan listrik ini, Ansar berharap bahwa kedepannya kendaraan Bentor tidak lagi beroperasi di Pulau Penyengat, memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan kenyamanan wisatawan.
Editor : Dika