Guru SMPN 2 Dua Lokop Membantah Tuduhan Tidak Hadir di Sekolah: “Tugas Saya Sesuai Kebutuhan Sekolah”

0
17
FOTO : Muhammad Ridwan, S.H., Gr., guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di SMP Negeri 2 Dua Lokop, Aceh Timur

Bursakota.co.id, Aceh Timur – Muhammad Ridwan, S.H., Gr., guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di SMP Negeri 2 Dua Lokop, Aceh Timur, membantah keras tuduhan bahwa dirinya jarang masuk kerja namun tetap menerima gaji penuh.

Ridwan menyampaikan klarifikasi bahwa semua tugasnya telah dijalankan sesuai ketentuan dan kondisi sekolah tempatnya bertugas.

“Sekolah saya hanya memiliki empat rombongan belajar (rombel). Ini tentu berbeda dengan sekolah besar yang bisa memiliki hingga 15 kelas. Dengan rombel yang terbatas, jam mengajar saya hanya 12 jam per minggu, yang linier dengan mata pelajaran saya,” jelas Ridwan, Selasa (20/05).

Ia menambahkan, dalam struktur jadwal pelajaran, satu hari hanya terdiri dari delapan jam pelajaran. Karena itu, ia tidak perlu hadir setiap hari dalam sepekan seperti guru di sekolah besar.

“Dengan jadwal tersebut, cukup tiga hari dalam seminggu untuk memenuhi beban kerja saya sebagai guru PKN,” tambahnya.

Selain faktor jumlah rombel, Ridwan juga menjelaskan tantangan geografis yang ia hadapi.

“Jarak dari rumah saya di Peunaron ke sekolah memakan waktu sekitar satu jam dengan kondisi jalan yang ekstrim dan berbahaya,” katanya.

Ridwan juga menyampaikan bahwa di luar kegiatan mengajar, ia tetap aktif membantu kepala sekolah dalam berbagai urusan sekolah dan kegiatan kedinasan lainnya.

Terkait beredarnya foto dirinya yang dikaitkan dengan ketidakhadiran, Ridwan memberikan bantahan tegas.

“Foto itu sebenarnya diambil saat saya sedang berada di sekolah bersama guru-guru lain dan koordinator pengawas (korwas). Foto tersebut digunakan secara tidak bertanggung jawab oleh pihak yang tidak suka dengan saya, mungkin karena alasan tertentu,” ucapnya.

Ia menduga kuat bahwa tuduhan tersebut berasal dari pihak yang ingin menjatuhkan reputasinya.

“Saya merasa ada unsur fitnah untuk menjegal saya dalam urusan kedinasan. Ini adalah bentuk ketidakjujuran dalam persaingan,” tegasnya.

Ridwan berharap agar pihak terkait dapat memverifikasi fakta di lapangan secara adil dan objektif, serta tidak langsung mengambil kesimpulan berdasarkan informasi yang belum diverifikasi.

Ia juga mengimbau agar publik tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar tanpa data yang sahih.(hsb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini