
Batam – Langit cerah dan semilir angin laut di Pantai Senja, Batu Besar, Kecamatan Nongsa, menjadi saksi semaraknya gelaran Lomba Perahu Layar Jong Kapolda Kepri Cup 2025, Selasa (24/6/2025).
Perlombaan tradisional yang penuh warna ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi simbol kuat penghormatan terhadap warisan budaya Melayu dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol Drs. Asep Safrudin, S.I.K., M.H., yang hadir bersama jajaran pimpinan Polda Kepri dan sejumlah tokoh penting dari unsur TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat adat setempat.
Dalam sambutannya yang hangat, Kapolda menegaskan bahwa lomba perahu jong merupakan bagian dari pendekatan kultural yang dilakukan Polri untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, sembari tetap melestarikan identitas lokal.
“Lomba perahu jong ini bukan sekadar perlombaan. Ini adalah napas budaya yang mesti terus dihidupkan. Polri hadir tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sebagai bagian dari denyut nadi masyarakat Kepri,” ujar Irjen Pol Asep Safrudin.
Menghidupkan Warisan di Tengah Zaman Modern
Jong, perahu layar mini yang didorong angin ini, sudah lama menjadi permainan rakyat di pesisir Melayu. Tak banyak yang tahu, tradisi ini memadukan keahlian membuat miniatur kapal laut dengan strategi membaca arah angin dan ombak.
Menariknya, masyarakat Batu Besar sudah bersiap sejak seminggu sebelumnya. Para pemuda hingga orang tua sibuk mempersiapkan perahu jong andalan mereka—dari memilih bahan terbaik, menghias layar, hingga mencoba arah angin terbaik untuk hari perlombaan.
“Kegiatan ini jadi ajang gotong royong. Ini bukan hanya soal menang, tapi bagaimana budaya kita tetap hidup,” ujar salah satu tokoh adat yang hadir.
Sinergi Pemerintah, Polri, dan Masyarakat
Hadir dalam pembukaan acara antara lain Wakapolda Kepri Brigjen Pol Dr. Anom Wibowo, Kadispar Kota Batam Drs. Ardiwinata, Ketua DPRD Kota Batam M. Kamaluddin, hingga perwakilan TNI AL dan Forkopimda setempat. Keberagaman undangan mencerminkan kuatnya kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam melestarikan budaya Kepri.
Kapolda pun menyampaikan apresiasinya kepada panitia dan warga setempat atas suksesnya acara ini.
“Terima kasih kepada Kapolresta Barelang dan jajaran, juga masyarakat Batu Besar. Ini kegiatan yang memerlukan semangat dan cinta budaya yang besar,” ungkapnya.
Usai sambutan, Kapolda Kepri secara simbolis membuka lomba dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menandai dimulainya perlombaan yang disambut sorak antusias penonton di pinggir pantai.
Lebih dari Lomba: Membangun Rasa, Menyatukan Langkah
Lomba perahu jong ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bhayangkara ke-79, yang sebelumnya juga telah diwarnai oleh lomba gasing, lomba dayung, serta bakti sosial dan layanan kesehatan di berbagai wilayah Kepri.
Di tengah dinamika zaman dan modernisasi, kehadiran lomba perahu jong ini menjadi pengingat bahwa budaya adalah jati diri, dan bahwa pembangunan tak selalu soal fisik—tetapi juga soal merawat nilai-nilai yang mengakar di tengah masyarakat.
“Kami ingin Polri tidak hanya hadir dalam tugas, tapi juga hadir dalam hati masyarakat.” Irjen Pol Asep Safrudin, S.I.K., M.H.
Editor : Papi
















