
Bursakota.co.id, Pematangsiantar – BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya memperluas cakupan perlindungan jaminan sosial pekerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan selaku Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mengakomodir para pekerja mandiri dengan program perlindungan pekerja bagi pekerja Bukan Penerima Upah (BPU).
Seiring dengan bertumbuhnya angkatan kerja dan juga kemajuan teknologi informasi mendorong munculnya jenis profesi baru seperti Driver Ojek Online, Influencer, Content Creator hingga Social Media Specialist.
Saat ini BPJS Ketenagakerjaan memiliki sektor kepesertaan yang terdiri dari kepesertaan Penerima Upah (PU), Bukan Penerima Upah (BPU), Jasa Konstruksi hingga Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Khusus untuk kepesertaan BPU atau sektor pekerja mandiri, hanya dengan Rp36.800,- peserta sudah mendapatkan 3 manfaat program sekaligus yaitu perlindungan dasar Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) serta tambahan perlindungan Jaminan Hari Tua (JHT) yang tentunya manfaat program ini menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki usia tidak produktif bekerja, mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Pematangsiantar Inggrid Maya Sari menjelaskan saat ini perlindungan bagi para pekerja mandiri terutama yang rentan memiliki risiko kecelakaan kerja perlu menjadi perhatian bersama.
“Para pekerja mandiri dan rentan memiliki resiko kerja seperti petani, nelayan, Pedagang Kaki Lima dan Driver Ojek Online tentunya perlu menjadi perhatian kita bersama untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam bekerja lewat program perlindungan Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Inggrid.
Inggrid juga menjelaskan apalagi dengan iuran hanya Rp36.800 per bulan peserta bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa seperti santunan kematian sebesar Rp42 juta hingga manfaat beasiswa.
Lebih lanjut Inggrid menyampaikan hal ini perlu dukungan pelaku usaha, pemerintah daerah, stakeholder dan kesadaran masyarakat agar upaya meningkatkan kesejahteraan sosial melalui perlindungan pekerja dapat terwujud.
“Kami ingin menghadirkan rasa aman dan nyaman ketika bekerja, apalagi dengan iuran yang tergolong cukup murah, para pekerja mandiri tidak perlu khawatir lagi akan risiko kerja yang bisa terjadi bahkan kami ingin memberikan rasa aman untuk keluarga khususnya masa depan anak-anak lewat manfaat beasiswa,” tutup Inggrid.(Bk/Dedy)