
Bursakota.co.id, Anambas – Dosen Program Studi Ilmu Kelautan dan Pendidikan Matematika didukung oleh LPPM Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) melaksanakan program Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan di Desa Keramut dan Pulau Mangkai, Kepulauan Anambas, Jumat (19/09/2025).
Kegiatan ini berfokus pada edukasi pengelolaan sampah, aksi bersih pantai, dan inovasi bioplastik dari limbah mangrove. Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi strategis dengan Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru serta Yayasan Jaga Mangkai, sebagai upaya bersama memperkuat konservasi kawasan dan mendukung inisiatif nasional Laut Sehat Bebas Sampah.
Tim UMRAH memberikan penyuluhan mengenai jenis-jenis sampah, ancaman sampah laut terhadap ekosistem pesisir, dan pentingnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Edukasi disampaikan secara interaktif kepada 100 peserta, mulai dari siswa sekolah dasar, ibu rumah tangga, hingga nelayan Desa Keramut. Materi edukasi dikembangkan berdasarkan data ilmiah, termasuk temuan riset tim. Pendekatan ini menjadikan UMRAH sebagai pusat rujukan ilmiah dalam isu maritim dan lingkungan pesisir.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, UMRAH bersama masyarakat dan mitra melaksanakan aksi bersih pantai di Desa Keramut dan Pulau Mangkai. Hasilnya, 407,1 kilogram sampah berhasil diangkat, dengan 69% di antaranya merupakan kategori non-plastik. Temuan ini memperkuat bahwa persoalan sampah di pesisir bukan hanya plastik, tetapi juga residu organik dan anorganik lain yang terakumulasi karena kiriman arus laut. Tim UMRAH juga mengenalkan hasil uji laboratorium yang menunjukkan potensi limbah Bruguiera gymnorhiza sebagai bahan dasar bioplastik ramah lingkungan.
Evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan literasi lingkungan masyarakat dengan skor pemahaman di atas 50% pada aspek pengetahuan sampah dan inovasi bioplastik. Kegiatan ini menegaskan peran UMRAH sebagai institusi maritim yang aktif mendorong konservasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Ketua tim, Try Febrianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi UMRAH sebagai pusat akademik yang berperan aktif dalam isu kelautan dan lingkungan pesisir.
“UMRAH tidak hanya hadir sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam pemberdayaan masyarakat maritim. Melalui dukungan LPPM dan kolaborasi multipihak, kami ingin memastikan masyarakat pesisir memiliki kapasitas dan pengetahuan untuk menjaga lingkungannya secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Program ini juga diharapkan menjadi model pengabdian berkelanjutan yang dapat direplikasi di desa-desa pesisir lainnya.(BK/Jun).
















