Bursakota.co.id, Anambas – Bupati Kepulauan Anambas, Aneng bersama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV, Daniel, meninjau langsung lokasi rencana pembangunan sodetan di Sungai Sugi, Kelurahan Tarempa, pada Selasa (24/6/2025).
Proyek ini sebelumnya sempat mengalami kendala dan pemutusan kontrak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas melalui Dinas PUPR Kepulauan Anambas, akibatnya pelaksanaan pembangunan sodetan yang direncanakan menggunakan anggaran APBN itu tidak dapat terlaksana pada tahun 2024 lalu.
Saat peninjauan, Bupati Aneng menyampaikan bahwa pihaknya kembali mengusulkan proyek sodetan tersebut agar dilanjutkan dengan menggunakan dana dari pemerintah pusat.
“Kami sudah usulkan kembali agar pembangunannya dilanjutkan lewat anggaran pusat,” kata Aneng.
Ia menjelaskan, pengajuan usulan tersebut disampaikan ke Kementerian PUPR RI melalui BWS Sumatera IV Batam. Usulan ini menjadi harapan besar di tengah keterbatasan anggaran daerah akibat kebijakan efisiensi.
“Kondisi keuangan daerah sedang sulit. Tidak ada anggaran. Satu-satunya jalan adalah dengan mengajukan ke pusat,” tambahnya.
Menurutnya, keberadaan sodetan ini sangat penting sebagai langkah mitigasi banjir yang hampir setiap tahun melanda kawasan Tarempa.
“Soal desain apakah masih sama seperti sebelumnya, itu nanti kita koordinasikan lagi dengan BWS. Kepala balainya sudah turun langsung ke lapangan, dan tentu sudah berpengalaman menangani pembangunan serupa di berbagai daerah,” ujarnya.
Aneng berharap, jika pembangunan sodetan ini disetujui oleh pusat, proyeknya bisa berjalan lancar dan tuntas, agar manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Kita tidak ingin kejadian sebelumnya terulang. Kalau ini disetujui, pelaksanaannya harus benar-benar tuntas dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BWS Sumatera IV, Daniel, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima dokumen DED (Detail Engineering Design) pembangunan sodetan dari Pemkab Anambas.
“DED-nya sudah kami terima sejak tahun lalu dan sudah kami teruskan ke Kementerian PUPR untuk diusulkan dalam APBN. Saat ini tinggal menunggu persetujuan dan anggarannya turun. Kalau sudah cair, kita langsung kerjakan,” jelas Daniel.
Daniel juga menegaskan bahwa berdasarkan hasil tinjauan di lapangan, pembangunan sodetan di Tarempa memang harus segera dilakukan, mengingat potensi banjir yang cukup besar di wilayah tersebut.
“Banjir tahun 2023 jadi pelajaran. Kalau kita bongkar jalurnya ke hulu, sudah banyak permukiman. Maka, drainase yang ada harus dipecah dan ditambah agar air bisa mengalir. Solusinya adalah membuat jalur terpendek ke laut,” tegasnya.(BK/Jun).
