Buton Tengah – Proses seleksi tenaga outsourcing di Sekolah Rakyat Kabupaten Buton Tengah (Buteng) menuai sorotan publik. Sejumlah masyarakat yang mendaftar mengaku kecewa lantaran proses seleksi dinilai tidak transparan serta sarat dengan dugaan praktik “ordal” (orang dalam), lobi, dan bahkan mengutamakan keluarga tertentu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, beberapa pendaftar mengaku tidak mendapatkan kejelasan mengenai mekanisme seleksi, hingga pengumuman hasil akhir. Bahkan, ada dugaan adanya intervensi pihak tertentu dalam proses penentuan kelulusan.
Kritik tersebut akhirnya membuat pihak pengelola Sekolah Rakyat Buteng mengambil langkah tegas. Kepala Sekolah Rakyat Buteng, Saruji, turut menyoroti proses seleksi yang dinilai menimbulkan keresahan di masyarakat.
Ia pun memberikan masukan langsung kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Buteng agar rekrutmen dilakukan ulang dengan mekanisme yang lebih jelas dan terbuka.
“Hasil koordinasi kami dengan Pemda Buteng
Seleksi Tenaga Outsourcing di Sekolah Rakyat di ulang, Pak Sekda sedang mempersiapkan pembentukan Tim Seleksi. Harap ditunggu progressnya,”ujar kepsek sekolah rakyat buteng saat dikonfirmasi, Senin (22/9/2025).
Rencananya, pengulangan seleksi akan melibatkan tim seleksi baru yang lebih jelas,Langkah ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap manajemen Sekolah Rakyat Buteng,
Masyarakat pun berharap pengulangan seleksi ini menjadi momentum memperbaiki sistem rekrutmen, agar peluang kerja benar-benar diberikan kepada mereka yang memenuhi kriteria, bukan karena faktor kedekatan, lobi, maupun hubungan keluarga.
Laporan : Haris