Lingga – Pemerintah Kabupaten Lingga terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan. Melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), pemerintah meluncurkan program pembangunan ruang kelas baru (RKB) di sejumlah Sekolah Dasar (SD), yang tersebar di berbagai kecamatan.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) 2025, alokasi anggaran telah disiapkan secara bertahap untuk menambah kapasitas dan meningkatkan kenyamanan belajar siswa. Setidaknya enam ruang kelas baru akan dibangun di lima SD berbeda, dengan total anggaran miliaran rupiah.
Berikut rinciannya:
SD Negeri 013 Singkep (Air Salak): 3 ruang kelas baru – Rp995 juta
SD Negeri 011 Lingga Utara (Senempek): 2 ruang kelas baru – Rp663 juta
SD Negeri 014 Lingga Utara (Bukit Harapan): 1 ruang kelas baru – Rp331 juta
SD Negeri 001 Singkep Pesisir (Berindat): 1 ruang kelas baru – Rp331 juta
SD Negeri 031 Senayang (Berjung): 1 ruang kelas baru – Rp331 juta
Kepala Disdikpora Lingga menyatakan bahwa proyek ini merupakan salah satu langkah nyata dalam menjawab kebutuhan dasar pendidikan di wilayah Lingga, terutama di daerah-daerah yang selama ini mengalami keterbatasan infrastruktur pendidikan.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap anak di Kabupaten Lingga, baik di kota maupun di desa, memiliki kesempatan belajar di ruang yang layak dan nyaman. Ini adalah bagian dari misi besar kita dalam pemerataan kualitas pendidikan,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, program ini juga menjadi simbol kehadiran negara dalam mendukung tumbuh kembang generasi penerus, yang akan menjadi fondasi kemajuan Lingga di masa depan.
Di sisi lain, pembangunan ruang kelas ini juga sejalan dengan target jangka panjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana ditekankan dalam rapat koordinasi perdana Bupati dan Wakil Bupati Lingga pasca pelantikan beberapa waktu lalu, yang menekankan efisiensi anggaran dan peningkatan pelayanan publik.
Dengan adanya tambahan ruang kelas baru ini, kapasitas sekolah akan meningkat, ruang belajar tidak lagi harus dibagi atau bergantian, dan suasana belajar yang lebih kondusif akan tercipta.
“Kami berharap, pembangunan ini tidak hanya meningkatkan angka partisipasi sekolah, tetapi juga mendorong semangat belajar anak-anak Lingga,” tutup pernyataan resmi Disdikpora.(Bk/Iwan)