Ekspor Ikan Hidup Mandek, Ketua HSNI Kepri Puji Gerak Cepat Wagub Nyanyang Temui Kemenlu

0
59
FOTO : Wagub Kepri Nyanyang saat pertemuan resmi Pemprov Kepri dengan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu (9/7/2025), yang turut dihadiri langsung oleh Ketua HSNI Kepri

Jakarta – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Provinsi Kepulauan Riau, H. Eko Prihananto, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, atas langkah cepat dan strategis dalam menangani mandeknya ekspor ikan hidup ke luar negeri, khususnya ke Hongkong.

Langkah konkret itu ditunjukkan lewat pertemuan resmi Pemprov Kepri dengan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu (9/7/2025), yang turut dihadiri langsung oleh Ketua HSNI Kepri. Pertemuan tersebut diterima oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kemenlu, Abdul Kadir Jailani.

“Kami sangat mengapresiasi gerak cepat Pak Wagub Nyanyang. Ini adalah bukti bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam terhadap masalah besar yang menimpa nelayan dan pelaku usaha perikanan,” ujar H. Eko Prihananto usai pertemuan.

Menurutnya, mandeknya ekspor ikan hidup tidak hanya berdampak signifikan terhadap nelayan di wilayah perbatasan seperti Natuna, Anambas dan Bintan tetapi juga menciptakan keresahan di kalangan pengusaha perikanan nasional. Eko menyebut upaya diplomasi ini sebagai langkah penting untuk mengangkat kembali martabat nelayan Indonesia di mata dunia.

“Ini bukan hanya masalah Kepri, tapi menyangkut marwah nelayan Indonesia. Kami berharap Kemenlu bisa segera mengambil langkah-langkah konkret agar hambatan ekspor ini bisa diatasi,” tegasnya.

Kemenlu Siap Turun Tangan, Tugaskan KBRI Beijing

Merespons hal tersebut, Dirjen Aspasaf Kemenlu, Abdul Kadir Jailani, menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing untuk segera menyelidiki penyebab terhambatnya pembelian ikan hidup dari Hongkong.

“Kami akan minta KBRI Beijing untuk turun langsung mencari tahu penyebab dan merumuskan solusi. Potensi ekspor perikanan dari Kepri dan Indonesia sangat besar, jangan sampai tersendat,” ujarnya.

Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah pusat ikut turun tangan menyelesaikan masalah pelik yang selama ini membebani para nelayan dan pelaku usaha ekspor.

HSNI Dorong Kolaborasi Strategis Pusat-Daerah

Ketua HSNI Kepri juga mendorong agar langkah diplomasi ini menjadi pintu masuk untuk membenahi sistem perdagangan ekspor komoditas kelautan secara nasional. Ia menekankan pentingnya pelibatan organisasi nelayan dalam kebijakan luar negeri, khususnya yang berkaitan dengan sektor kelautan dan perikanan.

“Nelayan bukan hanya penghasil, tapi juga penjaga ekonomi maritim. Sudah saatnya suara mereka diperhitungkan dalam arah kebijakan luar negeri yang menyangkut ekspor perikanan,” kata Eko.

Dengan dukungan Pemprov Kepri dan respons cepat dari Kemenlu, para pelaku usaha dan nelayan kini memiliki harapan baru agar jalur ekspor ikan hidup kembali terbuka dan menggeliat seperti sediakala.***

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini