Natuna – Prestasi gemilang ditorehkan oleh dunia pendidikan Kabupaten Natuna. Seorang siswa SMKN 1 Bunguran Barat, bernama M. Rehan Syahroni, berhasil meraih tiga medali sekaligus pada ajang Indonesia Science & Intellect Competition (ISIC) 2025 yang diselenggarakan oleh National Science and Social Competition (NSSC).
Kompetisi ISIC sendiri merupakan ajang nasional yang mempertemukan pelajar dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta ditantang untuk menguji kemampuan akademik di bidang sains, ilmu pengetahuan sosial, serta bahasa.
Dengan persaingan yang ketat, keberhasilan SMKN 1 Bunguran Barat menunjukkan kualitas dan daya saing siswa daerah yang tidak kalah dengan sekolah lain di tanah air.
Siswa kelas XI MPLB (Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis) itu tampil luar biasa dengan menorehkan:
Medali Emas bidang Kedokteran Dasar
Medali Perak bidang Biologi
Medali Perak bidang Bahasa Inggris
Satu Siswa, Tiga Medali
Capaian Rehan Syahroni terasa istimewa karena diraih oleh satu orang siswa pada tiga bidang lomba yang berbeda. Hal ini menunjukkan kecerdasannya yang multitalenta, tidak hanya unggul di bidang sains, tetapi juga piawai dalam bahasa.
Rehan mengaku tidak menyangka bisa meraih tiga medali sekaligus. Persiapan panjang yang dilaluinya menjadi kunci keberhasilan.
“Saya belajar setiap hari, mengulang materi dan mencoba latihan soal. Rasanya bangga sekali bisa membawa nama sekolah dan daerah di ajang nasional. Prestasi ini saya persembahkan untuk orang tua, guru, dan teman-teman yang selalu mendukung,” ungkap Rehan dengan senyum bahagia.
M. Rehan Syahroni merupakan anak dari Syamsuddin yang saat ini mengidap penyakit tumor ganas yang membutuhkan bantuan untuk biaya pengobatannya. Namun hal ini tak menyurutkan tekad M. Rehan untuk bersaing dan bersinar dikancah Nasional.
Kebanggaan Sekolah dan Daerah
Kepala SMKN 1 Bunguran Barat, Kasyifal Ghammi Thaib, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas prestasi yang diraih siswanya.
“Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian luar biasa. Rehan telah membuktikan bahwa siswa SMKN 1 Bunguran Barat bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain di tingkat nasional. Meraih tiga medali sekaligus tentu bukan hal yang mudah, ini hasil dari kerja keras, doa, dan semangat belajar yang tinggi,” ujar pria yang akrab disapa Pakngah Ifal tersebut pada Senin (22/09/2025).
Ia menambahkan bahwa keberhasilan Rehan diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus berusaha.
“Kami berharap prestasi ini dapat memotivasi peserta didik lainnya untuk tidak berhenti bermimpi. Dengan tekad, disiplin, dan kerja keras, semua bisa dicapai. Ke depan, kami ingin lahir lebih banyak lagi Rehan-Rehan lain dari SMKN 1 Bunguran Barat,” tambahnya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Keberhasilan Rehan bukan hanya membawa nama baik sekolah, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Bunguran Barat dan Kabupaten Natuna. Fakta bahwa siswa dari daerah bisa menorehkan prestasi di tingkat nasional menunjukkan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi.
Bagi Rehan sendiri, pengalaman mengikuti ISIC menjadi pelajaran berharga. Selain mengasah ilmu pengetahuan, ia juga belajar tentang arti disiplin, tanggung jawab, dan percaya diri.
“Saya ingin terus belajar dan menambah pengalaman. Semoga prestasi ini bisa menjadi awal untuk meraih mimpi-mimpi yang lebih besar,” kata Rehan penuh semangat.
Harapan untuk Masa Depan
Pestasi ini menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan guru, orang tua, dan sekolah, siswa SMKN 1 Bunguran Barat mampu mengukir prestasi besar. Ke depan, pihak sekolah berkomitmen untuk terus memberikan ruang dan dukungan bagi siswanya agar berkembang di berbagai bidang.
Kepala sekolah menutup dengan optimisme
“Kami ingin SMKN 1 Bunguran Barat terus melahirkan generasi muda yang unggul, tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga siap bersaing di ajang internasional,” tegas Ifal.
Dengan semangat belajar dan tekad kuat, keberhasilan M. Rehan Syahroni menjadi bukti nyata bahwa mimpi besar bisa diraih meski berasal dari pelosok daerah. Ia menjadi inspirasi bagi banyak siswa lain bahwa kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. (Bk/Dika)
