KKP Gandeng Medco E&P Natuna Perkuat Pengelolaan Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas

0
73
FOTO: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru menjalin kerja sama strategis dengan Medco E&P Natuna Ltd untuk memperkuat pengelolaan Kawasan Konservasi Nasional Kepulauan Anambas.

Bursakota.co.id, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru menjalin kerja sama strategis dengan Medco E&P Natuna Ltd untuk memperkuat pengelolaan Kawasan Konservasi Nasional Kepulauan Anambas. Penandatanganan perjanjian kemitraan ini menjadi langkah perdana KKP berkolaborasi dengan sektor migas, Kamis (27/08/2025).

Kemitraan tersebut sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai target pengelolaan kawasan konservasi laut yang efektif sebesar 30 persen pada tahun 2045, mencakup 97,5 juta hektare. Target itu diharapkan mampu menjaga stok perikanan berkelanjutan, melindungi ekosistem karbon biru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kelautan yang berbasis pada prinsip ekonomi biru.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, menegaskan Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Maka dari itu pentingnya peran multipihak dalam mengelola kawasan konservasi. Bahwa

“Kolaborasi multipihak, termasuk swasta, menjadi kunci efektivitas pengelolaan. Skema kemitraan ini juga akan dapat membantu menjawab tantangan kebutuhan pendanaan serta memperkuat efektivitas pengelolaan kawasan konservasi,” ujarnya.

Senada, Direktur Konservasi Ekosistem KKP, Firdaus Agung, menyebut kemitraan dengan sektor migas masih jarang dilakukan. Ia mengapresiasi langkah Medco E&P Natuna yang mendukung upaya konservasi di Anambas.

“Kami berharap kerja sama ini bisa menjadi pilot project dan contoh bagi perusahaan migas lainnya,” katanya.

Sementara itu, Senior Manager Field Relations and Security Offshore Medco E&P Indonesia, Ary Dwipermana, menyampaikan pihaknya sebelumnya telah melakukan sejumlah kegiatan konservasi di Anambas, meski masih bersifat parsial.

“Melalui kemitraan ini, kami bisa bekerja lebih terarah bersama LKKPN Pekanbaru. Perjanjian tiga tahun ini akan kami jadikan pilot project. Jika berhasil, kami siap melanjutkan jangka panjang dan mendorong perusahaan migas lain ikut berkolaborasi,” jelasnya.

Kemudian Kepala LKKPN Pekanbaru, Rahmad Hidayat, menambahkan bahwa penguatan pengelolaan konservasi di Anambas melalui kemitraan dengan swasta merupakan strategi penting.

“Pada 16 Juli 2025 lalu, pihaknya mendeklarasikan inisiatif Friends of Anambas, sebuah model pengelolaan berbasis kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat,” ucapnya

Beberapa aksi nyata dari kolaborasi ini antara lain peningkatan kapasitas pengelola dan masyarakat, perlindungan penyu, rehabilitasi ekosistem terumbu karang, penyadartahuan lingkungan, pengendalian sampah plastik, hingga diversifikasi mata pencaharian masyarakat pesisir.

Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas yang terletak di wilayah terdepan Indonesia, berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina, dikenal memiliki keanekaragaman hayati laut tinggi seperti lamun, mangrove, dan terumbu karang. Melalui kolaborasi ini, KKP berharap manfaat ekologis dan ekonomi dari kawasan konservasi dapat terus meningkat bagi masyarakat setempat.(Bk/Jun).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini