
Batam – Di tengah hiruk-pikuk pusat kota, Klinik Baloi yang berdiri kokoh sejak tahun 1985 menjadi saksi perjalanan layanan kesehatan yang terus berkembang di Kota Batam.
Pada Jumat sore (9/5/2025), Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait, atau yang akrab disapa Tuty, melakukan kunjungan lapangan ke klinik yang terletak di Jl. Bunga Raya No.1, Baloi Indah, Lubuk Baja, untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas layanan dan potensi pengembangan ke depan.
Kunjungan ini bukan sekadar inspeksi rutin. Dengan didampingi oleh dr. Riyo Firsan dan Manager SDM dan Umum RSBP Batam, Eva Rosalina Nababan, Deputi Tuty meninjau langsung ruang pelayanan, ruang tindakan, hingga area parkir pengunjung, sambil berdialog dengan tenaga medis dan staf pendukung.
Fokusnya jelas mewujudkan Klinik Baloi sebagai pusat layanan kesehatan yang unggul, profesional, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat urban.
“Klinik Baloi berada di wilayah yang sangat strategis dan telah lama melayani masyarakat. Ini adalah klinik pratama, dan sudah saatnya kita dorong peningkatan mutu serta layanan agar semakin relevan dan kompetitif,” ujar Tuty penuh semangat.
Saat ini, Klinik Baloi melayani tiga poli utama, yaitu Poli Umum, Poli Kebidanan, dan Poli Gigi, dengan layanan BPJS dan non-BPJS.
Menariknya, Poli Umum beroperasi dengan dua shift, pagi dan sore, memungkinkan masyarakat terutama pekerja kantoran untuk tetap mendapatkan akses layanan kesehatan setelah jam kerja.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa pelayanan sore ini tersedia. Jadi tak perlu menunggu hari libur untuk periksa ke dokter,” tambah Tuty.
Namun, kunjungan ini juga membuka mata akan beragam potensi yang belum tergarap maksimal. Dengan lokasi di pusat bisnis Batam dan dikelilingi berbagai perusahaan, Tuty menyebut Klinik Baloi berpeluang dikembangkan menjadi klinik spesialisasi.
Beberapa inovasi yang ia dorong antara lain adalah pembukaan klinik anak, layanan estetika, USG untuk Poli Kebidanan, penambahan jam praktik di Poli Gigi, serta peremajaan area klinik untuk kenyamanan pengunjung.
“Kami akan sampaikan potensi ini kepada Bapak Kepala dan Ibu Wakil Kepala BP Batam. Klinik ini punya ruang tumbuh yang besar, baik dari sisi infrastruktur, SDM, maupun aksesibilitas,” jelasnya.
Bagi Tuty, transformasi klinik tidak hanya tentang gedung atau peralatan medis, melainkan juga soal pengalaman pasien dan manfaat sosial yang lebih luas.
“Harapan besar kita, tentu bagaimana Klinik Baloi bisa memberikan pelayanan bermutu lebih luas dengan kenyamanan dan manfaat yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat Kota Batam,” pungkasnya.
Editor : Papi