Masyarakat Kampung Sebala Gelar Peringatan Isra’ dan Mi’raj 1446 H

0
128
Suasana peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Baitunnur Sebala

Natuna – Masyarakat Kampung Kampung Sebala memperingati Peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah.

Momentum Islami ini diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz H. Anizar Spd di Masjid Baitunnur, Kampung Sebala Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur pada Minggu malam (26/01/2025).

Peringatan Isra’ dan Mi’raj ini merupakan tradisi tahunan yang selalu dilaksanakan masyarakat Kampung Sebala setiap tanggal 27 Rajab.

Tahun ini, acara kembali menjadi momentum spiritual yang penting, di mana para jamaah memadati masjid untuk memperdalam pemahaman tentang salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam.

Dalam ceramahnya, Ustadz Anizar menyampaikan tentang keajaiban perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj.

Beliau menekankan pentingnya peristiwa tersebut sebagai awal mula kewajiban sholat lima waktu bagi umat Islam.

“Isra’ dan Mi’raj bukan hanya perjalanan fisik, tetapi perjalanan spiritual yang mengajarkan kita tentang keimanan, ketaatan, dan kedekatan kepada Allah SWT,” ungkap Ustadz Anizar.

Ustadz Anizar berpesan kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk selalu menghindari Riba’ yang dimana salah satu peristiwa yang ditunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW ketika melaksanakan Isra’ dan Mi’raj.

“Ada banyak peristiwa yang di perlihatkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau melaksanakan Isra’ dan Mi’raj. Ada peristiwa baik dan ada peristiwa buruk. Mari melalui momentum ini kita jadikan untuk belajar dan mengambil peristiwa baik itu dan mari kita hindari peristiwa buruknya,” Ajak Ustadz Anizar.

Selain ceramah agama, acara ini juga diisi dengan doa bersama. Masyarakat Kampung Sebala berharap, melalui peringatan ini, nilai-nilai keimanan dan kebersamaan semakin tumbuh kuat di tengah kehidupan bermasyarakat.

Peringatan Isra’ dan Mi’raj di Kampung Sebala ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga menjadi pengikat silaturahmi antarwarga. Dengan semangat kebersamaan ini, masyarakat terus menjaga tradisi Islami yang penuh makna di tengah kehidupan modern. (Bk/Dika)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini