
Lingga – Dalam lintasan pembangunan daerah, tak banyak pemimpin yang mampu menjembatani berbagai lapisan masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga pemerintah pusat.
Tapi Maya Sari, S.Sos., M.I.P., Ketua DPRD Kabupaten Lingga, berhasil menunjukkan peran itu: menjadi suara rakyat di gedung parlemen sekaligus motor penggerak aspirasi hingga ke pusat kekuasaan.
Bersama Mahasiswa, Menanam Harapan di Bangku Kuliah
Sabtu (10/5/2026) menjadi momen yang bermakna ketika Maya Sari hadir langsung dalam pelantikan Ikatan Mahasiswa Kabupaten Lingga (IMKL) periode 2023–2026 di Tanjungpinang.
Dalam sambutannya, ia tak hanya menyapa penuh bangga para mahasiswa, tetapi juga memberi pesan kebangsaan yang menyentuh.
“Pemerintah daerah sangat bangga kepada adik-adik mahasiswa. Kalian adalah aset penting bagi masa depan Lingga,” ucap Maya yang dikenal hangat dan terbuka terhadap generasi muda.
Ia menekankan pentingnya pendidikan, konsistensi belajar, dan pentingnya organisasi sebagai ruang latihan kepemimpinan. Tak hanya itu, ia membuka pintu DPRD seluas-luasnya sebagai ruang diskusi dan sinergi.
“Kami di DPRD Lingga selalu terbuka. Jika adik-adik ingin bersilaturahmi, silakan datang,” ungkapnya penuh harap.

Prestasi WTP: Menjaga Akuntabilitas sebagai Simbol Integritas
Di sisi lain, Maya juga tak lepas dari peran pengawasan anggaran dan keuangan daerah. Ia menjadi garda depan apresiasi terhadap capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK kepada Pemkab Lingga selama delapan tahun berturut-turut.
“Ini bukan hanya soal administrasi, tapi juga indikator meningkatnya profesionalisme dan integritas pemerintahan,” katanya lugas saat memberikan pernyataan (23/5/2025).
Menurut Maya, WTP bukan sekadar capaian teknis, melainkan cermin pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan layak dipercaya.
Langkah Nyata: Bawa Aspirasi Lingga ke Istana Negara
Tak hanya bergerak di dalam daerah, Maya Sari juga tampil aktif di tingkat nasional. Pada awal 2025 lalu, ia mendampingi delegasi Pemkab Lingga dalam audiensi penting dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) RI di Istana Negara, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Maya menyuarakan urgensi percepatan pembangunan infrastruktur, terutama transportasi darat dan laut, yang selama ini menjadi tantangan utama daerah kepulauan seperti Lingga.
“Banyak infrastruktur yang perlu mendapatkan perhatian. Kami berharap ada dukungan dari pusat, baik melalui DAK maupun APBN,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Maya memastikan bahwa peran DPRD bukan hanya menyetujui anggaran, melainkan ikut mengawal dan memperjuangkan anggaran hingga ke tingkat nasional.
“Kami tidak ingin program hanya jadi rencana di atas kertas. Kami ingin semuanya terealisasi dan berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya penuh komitmen.

Membangun Sinergi Menuju Lingga yang Lebih Maju
Apa yang dilakukan Maya Sari tak lain adalah bagian dari langkah strategis membangun sinergi eksekutif-legislatif-pusat untuk mewujudkan kemajuan yang nyata.
Kehadirannya di berbagai lini – dari forum mahasiswa, sidang parlemen, hingga istana negara – menggambarkan gaya kepemimpinan yang inklusif dan membumi. Ia hadir sebagai representasi suara masyarakat, khususnya kaum perempuan, dan menjadi teladan bahwa politik bisa dikelola dengan niat baik, transparansi, dan keberpihakan kepada rakyat.
Maya Sari bukan sekadar Ketua DPRD. Ia adalah simbol harapan baru Lingga muda, berani, bersuara, dan peduli. Di tangannya, parlemen tak hanya bicara soal peraturan, tapi juga perjuangan yang menyentuh ruang-ruang hati masyarakat.(Bk/Iwan)
Advetorial