
Tanjungpinang – Suasana khidmat menyelimuti Pulau Penyengat, sebuah pulau kecil yang sarat sejarah di Kota Tanjungpinang, saat Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menyambut langsung kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin dan Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung, Minggu (8/6).
Kunjungan ini bukan sekadar lawatan formal, melainkan sebuah napak tilas menyusuri denyut peradaban Melayu yang telah menorehkan jejak penting dalam sejarah bangsa.
Mengawali kunjungan, rombongan menunaikan Salat Ashar berjamaah di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat. Masjid bersejarah yang dibangun dengan putih telur ini tak hanya menjadi simbol spiritualitas masyarakat Melayu, tetapi juga pusat kecemerlangan intelektual Kerajaan Riau-Lingga pada masa lampau.
Usai salat, rombongan melanjutkan ziarah ke sejumlah makam tokoh besar yang dimakamkan di Pulau Penyengat. Mereka berdoa di makam Pahlawan Nasional Raja Haji Fisabilillah, Engku Puteri Raja Hamidah, dan sastrawan ulung sekaligus tokoh kebangsaan Raja Ali Haji, yang juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Dalam keterangannya, ia menyebut Pulau Penyengat sebagai salah satu titik episentrum kebesaran budaya dan pemikiran bangsa Indonesia yang lahir dari akar Melayu.
“Pulau Penyengat adalah warisan yang luar biasa. Dari sinilah lahir banyak pemikiran besar tentang kebangsaan, bahasa, dan perjuangan. Ini membuktikan bahwa peradaban lokal seperti Melayu memiliki kontribusi besar dalam pembentukan identitas nasional,” ungkap Sultan Bachtiar.
Ia juga menegaskan bahwa DPD RI berkomitmen mendorong kebijakan yang berpihak pada pelestarian kawasan bersejarah seperti Pulau Penyengat. Menurutnya, warisan budaya semacam ini harus terus dijaga dan dikembangkan agar menjadi bagian dari pembangunan karakter bangsa.
Sementara itu, Gubernur Ansar Ahmad mengungkapkan bahwa kunjungan para pimpinan DPD RI merupakan bentuk penghormatan dan dukungan yang sangat berarti bagi Kepri.
“Ini adalah momentum yang sangat penting bagi kami. Pulau Penyengat bukan sekadar tempat bersejarah, tapi juga kebanggaan masyarakat Kepri. Apalagi, di sini dimakamkan tiga tokoh yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Kunjungan ini semakin memperkuat semangat kami untuk merawat dan mempromosikan nilai-nilai budaya Melayu,” ujar Ansar Ahmad.
Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Provinsi Kepri. Ia menyebut ziarah ini sebagai bentuk refleksi dan penghormatan kepada para tokoh bangsa yang telah mewariskan pemikiran luhur dan semangat perjuangan.
Pulau Penyengat kembali menjadi saksi bisu, ketika semangat kebangsaan dan cinta akan budaya lokal bertemu dalam harmoni ziarah kebangsaan. Sebuah pengingat bahwa sejarah bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dijaga dan diwariskan.
Editor : Papi