Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra Telusuri Jejak Leluhur di Pulau Penyengat

0
32
FOTO : Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Yusril Ihza Mahendra, didampingi Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad, mengunjungi Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Senin (27/10/2025).

Tanjungpinang – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Yusril Ihza Mahendra, didampingi Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad, mengunjungi Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Senin (27/10/2025).

Pulau kecil yang sarat nilai sejarah, budaya, dan religi ini menjadi saksi perjalanan peradaban Melayu dan Islam di Kepulauan Riau. Bagi Yusril, kunjungan ini bukan sekadar lawatan, melainkan perjalanan menelusuri akar sejarah keluarga besarnya yang memiliki keterkaitan dengan Kesultanan Johor.

Menelusuri Jejak Leluhur

Yusril yang lahir di Manggar, Belitung Timur, diketahui memiliki garis keturunan dari Kesultanan Johor melalui ayahnya, Idris bin Haji Zainal Abidin. Kakek buyutnya, Tengku Haji Mohammad Thaib, merupakan bangsawan Kesultanan Johor yang jejak leluhurnya masih dapat ditelusuri di Pulau Lingga dan Pulau Penyengat.

Dalam kunjungannya, Menko Yusril bersama Gubernur Ansar Ahmad serta Ketua TP-PKK Kepri berziarah ke sejumlah makam tokoh penting dan leluhur Melayu, termasuk Makam Pahlawan Nasional Raja Ali Haji, penulis Gurindam Dua Belas dan pelopor tata bahasa Melayu modern, serta Makam Raja Haji Fisabilillah, pahlawan nasional yang gugur dalam perang melawan Belanda pada abad ke-18.

Rombongan juga mengunjungi Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat, salah satu masjid tertua di Indonesia yang dibangun sejak abad ke-18 dengan campuran putih telur sebagai perekat dindingnya.

Di sana, Yusril menunaikan sholat sunnah dan menyempatkan diri berkunjung ke Perpustakaan Kutubkhanah Marhum Ahmadi, yang menyimpan ratusan naskah klasik dan manuskrip kuno peninggalan para ulama serta pujangga Melayu tempo dulu.

Perjalanan Batin dan Refleksi Sejarah

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa kembali ke Pulau Penyengat. Ini adalah kunjungan saya yang ketiga, namun setiap kali datang selalu memberikan kesan yang mendalam. Di sini saya menelusuri jejak leluhur dan menemukan kembali nilai-nilai kebijaksanaan yang menjadi akar peradaban Melayu dan Islam di Nusantara,” ujar Yusril.

Ia menegaskan, kunjungannya kali ini bukan hanya napak tilas sejarah, tetapi juga bentuk refleksi diri terhadap warisan budaya dan spiritual bangsa.

“Bagi saya, kunjungan ini adalah perjalanan batin. Dari para pendahulu, saya belajar tentang keikhlasan, keberanian, dan kebijaksanaan dalam memimpin,” tambahnya.

Prosesi Adat dan Penganugerahan Gelar

Selain berziarah, Yusril juga menerima prosesi adat meminang dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau di Pulau Penyengat.

Prosesi tersebut merupakan bagian awal dari rangkaian penganugerahan gelar adat Dato’ Sri Indra Narawangsa, yang akan secara resmi disematkan kepadanya oleh LAM di Daik, Kabupaten Lingga.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menko Polhukam tersebut. Ia menilai kehadiran Yusril memiliki makna penting dalam upaya pelestarian sejarah dan kebudayaan Melayu.

“Kehadiran Pak Yusril hari ini bukan hanya silaturahmi budaya, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah besar yang lahir dari tanah Melayu ini. Pulau Penyengat adalah pusat tamadun, tempat lahirnya bahasa persatuan kita, bahasa Indonesia,” ujar Ansar.

Lanjutkan Perjalanan ke Daik, Lingga

Usai berziarah di Pulau Penyengat, Yusril bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Daik, Kabupaten Lingga.

Di sana, ia dijadwalkan mengunjungi Masjid Sultan Lingga, Makam Sultan Mahmud Riayat Syah, Makam Bukit Cengkeh, serta Museum Linggam Cahaya rangkaian kunjungan yang memperkuat ikatan sejarah dan leluhur Yusril dengan tanah Melayu di Kepulauan Riau.

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini