Natuna – Semangat persatuan dan cinta tanah air berkobar dari ketinggian 1.035 meter di atas permukaan laut, ketika bendera Merah Putih berkibar gagah di puncak Gunung Ranai, Minggu (10/8/2025).
Dipimpin AKP Afrizal sebagai Komandan Regu, 15 personel Polres Natuna menaklukkan jalur terjal penuh tantangan demi membawa Sang Saka Merah Putih ke titik tertinggi di Natuna.
“Dari Natuna untuk Indonesia. Semangat dari Mutiara di Ujung Utara Indonesia akan terus berkibar dalam sanubari. Kami membawa semangat kebersamaan, persatuan, serta tekad perjuangan dan cinta tanah air hingga nyawa terpisah dari raga,” tegas AKP Afrizal, menatap bendera yang berkibar di langit biru.
Upacara sederhana namun sarat makna itu menjadi simbol bahwa rasa cinta tanah air tidak mengenal batas. Bahkan di puncak tertinggi Natuna, semangat merah putih tak pernah padam.
Gunung Ranai memiliki nilai istimewa, bukan hanya sebagai titik tertinggi di Kabupaten Natuna, tetapi juga sebagai salah satu geosite unggulan dalam Geopark Nasional Natuna.
Gunung ini terbentuk dari batuan granit plutonik hasil intrusi magma sekitar 71 juta tahun lalu. Proses tektonik dan erosi selama jutaan tahun membentuk puncak granit yang kini menjadi ciri khas bentang alam Natuna.
Sejak zaman dahulu, Gunung Ranai menjadi penanda alam bagi para pelaut yang melintas di Laut Natuna. Keunikannya menjadikannya bukan hanya destinasi wisata alam dan edukasi geologi, tetapi juga simbol ketangguhan masyarakat Natuna di perbatasan utara NKRI.
Dengan berkibarnya Merah Putih di puncaknya, Gunung Ranai kembali menjadi saksi bahwa semangat persatuan Indonesia tetap terpatri, dari ujung selatan hingga ujung utara, dari pulau besar hingga pulau kecil di garis perbatasan. (Bk/Dika)
