Pipa PDAM Natuna Sudah Tua dan Rentan Pecah, Revitalisasi Jaringan Terus Didorong

0
19
Direktur PDAM Tirta Nusa Kabupaten Natuna, Zaharuddin saat memberikan keterangan di Ruang Kerjanya.

Natuna — Kondisi pipa transmisi dan jaringan distribusi air bersih milik PDAM Tirta Nusa Kabupaten Natuna saat ini dinilai sudah sangat memprihatinkan.

Di tengah debit air yang tinggi pada masa puncak, terutama saat musim penghujan, pipa-pipa yang mayoritas sudah berusia tua dan belum berstandar nasional menjadi sangat rentan mengalami kebocoran hingga pecah.

Direktur PDAM Tirta Nusa Natuna, Zaharuddin, mengungkapkan bahwa sebagian besar pipa transmisi yang digunakan masih berupa pipa PVC biasa yang memiliki masa usia produktif sekitar 15 tahun.

Bahkan, untuk wilayah Kota Ranai yang bersumber dari Gunung Ranai, pipa tersebut telah digunakan sejak sebelum Natuna menjadi kabupaten, dan sebagian lainnya dipasang pada sekitar tahun 2004–2005.

“Kondisi pipa sudah tua, tekanan air berlebihan, kadang-kadang pecahnya sampai robek satu batang pipa,” ujar Zaharuddin di Kantornya pada Senin (29/12/2025).

Proses perbaikan pipa secara manual

Ia menjelaskan, hingga saat ini PDAM Tirta Nusa juga belum memiliki sistem pengaturan tekanan air (pressure control), sehingga tekanan air saat debit tinggi menjadi salah satu penyebab utama sering terjadinya kebocoran. Selain itu, proses penyambungan pipa di masa lalu juga tidak sesuai standar teknis.

Untuk menekan tingkat kehilangan air, PDAM terpaksa melakukan perbaikan secara manual dengan berbagai rekayasa lapangan. Hal tersebut dilakukan karena keterbatasan material, termasuk ketiadaan soket pipa standar yang dijual di Ranai.

“Kalau harus beli soket, di Ranai tidak ada. Jadi perbaikan manual ini sifatnya sementara, yang terpenting masyarakat bisa kembali teraliri air,” jelasnya.

Kebocoran tidak hanya terjadi di jaringan pelanggan, tetapi juga di pipa transmisi yang berada di kawasan hutan. Untuk mencapai lokasi kebocoran tersebut, petugas harus menempuh perjalanan hingga tiga jam.

Akibatnya, volume air yang terbuang sangat besar dan menyebabkan kerugian signifikan serta gangguan distribusi air secara total, terutama jika yang pecah adalah pipa transmisi utama.

Zaharuddin menambahkan, wilayah Sungai Ulu dan Cemaga relatif jarang mengalami gangguan distribusi karena jaringan pipa di kawasan tersebut sudah menggunakan pipa HDPE yang memiliki masa usia produktif hingga 35 tahun.

Bahkan perbaikan dilakukan saat malam hari

“Salah satu kelemahan kami saat ini juga adalah belum memiliki peta jaringan pipa. Banyak pipa yang merupakan swadaya masyarakat, bukan dibangun melalui APBD atau APBN, sehingga saat terjadi kebocoran atau sumbatan, kami cukup kewalahan mendeteksi posisi pipa,” katanya.

Meski demikian, PDAM Tirta Nusa bersama Pemerintah Daerah terus berupaya mencari solusi jangka panjang. Sejumlah proposal revitalisasi jaringan air bersih telah diajukan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah IV Sumatera dan terus didorong oleh pemerintah daerah, serta mendapat dukungan penuh dari DPRD Natuna, khususnya Komisi III.

Saat ini, rencana konkret revitalisasi jaringan distribusi dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) telah masuk dalam pembahasan di tingkat kementerian. Berdasarkan informasi yang diterima, pembangunan IPA lengkap ditargetkan mulai terealisasi pada tahun 2026 atau paling lambat 2027.

Dalam rencana tersebut, PDAM juga mengusulkan agar sistem pengolahan air di Natuna menggunakan metode filterisasi, bukan bahan kimia, mengingat tingginya biaya operasional dan resiko.

Di tengah berbagai keterbatasan anggaran dan tantangan teknis, Zaharuddin menegaskan komitmen PDAM Tirta Nusa untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Bukti komitmen kami adalah bekerja tanpa mengenal waktu. Siang atau malam, hujan atau panas, ketika ada gangguan kami langsung bergerak ke sumber masalah,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat yang terdampak gangguan air bersih agar tidak ragu menyampaikan pengaduan.

“Jangan bosan-bosan menyampaikan keluhan. Jika pengaduan tidak tertangani, silakan langsung hubungi saya. Nomor saya aktif 24 jam, cepat atau lambat pasti saya balas,” pungkasnya. (Bk/Dika)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini