Karimun – PT. Ascort Finansial Indonesia, perusahaan pembiayaan (financing) terkemuka di Indonesia dan PT. Syifa Petco International, perusahaan nasional yang bergerak di bidang Engineering, Procurement, Construction, Installation, and Commissioning (EPCIC), dan sebagai investor arm untuk Kabupaten Karimun, secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pada tanggal 20 Oktober 2025.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di Head Office PT. Ascort Finansial Indonesia, Pakuwon Office Tower, Jakarta Selatan, sebagai langkah awal untuk memperkuat kerja sama strategis antara dua entitas penting dalam mendukung pelaksanaan proyek-proyek industri, energi, dan infrastruktur nasional.
Dalam kesepakatan tersebut, kedua perusahaan berkomitmen untuk bersinergi dalam mengembangkan model kolaborasi yang terintegrasi antara sektor EPCIC dan pembiayaan proyek.
Fokus kerja sama meliputi pendanaan proyek strategis, penyediaan solusi finansial yang inovatif, serta peningkatan efisiensi dalam pelaksanaan proyek nasional berskala besar.
Direktur Utama PT. Ascort Finansial Indonesia, Soewandy S.E., menambahkan bahwa pihaknya melihat potensi besar dalam kerja sama ini, terutama dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dan industri strategis di Indonesia.
“Kami percaya bahwa sinergi dengan PT. Syifa Petco International akan menjadi contoh kolaborasi antara sektor keuangan dan sektor industri yang saling memperkuat. Dengan dukungan pembiayaan yang tepat, kami dapat membantu mempercepat realisasi berbagai proyek penting di tanah air,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Syifa Petco International, Eka Yazmi Ade, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat kapasitas eksekusi proyek melalui dukungan keuangan yang solid dan terpercaya.
“Kami menyambut baik kerja sama ini karena akan membuka ruang sinergi yang lebih besar antara sektor pembiayaan dan EPCIC. Dukungan dari PT. Ascort Finansial Indonesia akan memperkuat kemampuan kami dalam mengelola proyek EPCIC secara menyeluruh — mulai dari perencanaan hingga penyelesaian,” ujar Eka Yazmi Ade.
Melalui MoU ini, kedua perusahaan akan menjajaki kerja sama dalam beberapa bidang utama, antara lain:
– Skema pembiayaan proyek EPCIC dan investasi strategis, termasuk dan tidak terbatas pada Pembangunan kawasan industri;
– Pengembangan model kerja sama berbasis kemitraan berkelanjutan;
– Dukungan finansial terhadap proyek-proyek energi, migas, dan infrastruktur;
– Pertukaran informasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknik dan keuangan.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat ekosistem industri nasional, khususnya dalam mendukung percepatan pembangunan melalui sinergi antara pelaku konstruksi dan lembaga pembiayaan nasional.
Editor : Papi
