Suara Nelayan Pesisir Natuna : Kapal Hongkong Tak Kunjung Datang, Ekonomi Kian Terhimpit

0
1047
FOTO: Saleh Iskandar salah seorang nelayan Kelarik Kecamatan Bunguran Utara Kabupaten Natuna

Natuna – Kondisi nelayan di wilayah Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, semakin memprihatinkan. Salah satu nelayan setempat, Saleh Iskandar, mengungkapkan keluh kesahnya kepada media, menggambarkan betapa beratnya beban ekonomi yang kini ia dan banyak nelayan lain tanggung.

“Mata pencaharian saya hanya sebagai nelayan. Tapi sekarang kapal Hongkong yang biasa membeli ikan kerapu tidak kunjung datang. Kami jadi benar-benar kesulitan untuk menghidupi keluarga,” ucap Saleh dengan nada lirih saat ditemui di kediamannya, Rabu 9 Juli 2025.

Saleh yang sehari-hari melaut di perairan Kelarik Air Mali, mengaku kini penghasilannya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, apalagi untuk membelikan perlengkapan sekolah bagi dua putrinya, Shelda (siswa SD) dan Sela (kelas 3 SMP).

Ia menyebut bahwa penghasilan dari menjual ikan kerapu satu-satunya tangkapan bernilai tinggi kini tak lagi bisa diandalkan karena ketiadaan pembeli dari luar.

Istrinya, Erlina, pun turut menyampaikan kegundahannya sebagai ibu rumah tangga. Menurutnya, harga sembako yang terus naik tidak sebanding dengan pendapatan harian suaminya sebagai nelayan.

“Kerja semakin susah, harga kebutuhan pokok makin naik. Pendapatan suami saya makin kecil. Untuk beli beras saja kadang harus menunggu uang cukup dulu,” keluh Erlina.

Kondisi ini menurut Saleh tidak hanya dialaminya seorang diri, namun juga menjadi keresahan banyak nelayan lain di Kecamatan Bunguran Utara dan wilayah Natuna secara umum. Ia pun mewakili suara para nelayan yang berharap ada perhatian nyata dari pemerintah.

“Kalau kapal dari Hongkong tidak datang-datang, pemerintah jangan tinggal diam. Harus ada solusi. Buka lapangan kerja untuk kami nelayan, atau beli hasil tangkapan kami dengan harga pantas. Kami ini rakyat daerah perbatasan, tolong jangan dibiarkan sendiri,” tegasnya.

Saleh berharap keluhannya ini bisa sampai kepada pemangku kepentingan, khususnya DPRD dan pemerintah daerah, agar segera mencari jalan keluar untuk membantu para nelayan yang kini nyaris kehilangan mata pencaharian utama mereka.(Bk/Tim)

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini