
Bursakota.co.id, Batam – Di tengah hiruk pikuk siswa dan orang tua yang datang silih berganti membawa berkas dan harapan, suasana di SMAN 3 Batam, Rabu (25/6/2025), terasa berbeda. Gedung sekolah itu tak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi salah satu dari lima posko verifikasi Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 di Kota Batam.
Hari itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Fajar Riza Ul Haq, datang langsung meninjau proses verifikasi administrasi. Didampingi Sekdaprov Kepri Adi Prihantara, Kadisdik Kepri Andi Agung, dan perwakilan BPMP Kepri serta Ombudsman RI, Fajar memastikan proses berjalan lancar, tertib, dan akuntabel.
“Secara umum pelaksanaan SPMB di Batam berjalan baik. Tidak ada kendala besar, meski ada tantangan dengan meningkatnya minat terhadap SMK,” ujar Fajar kepada media usai peninjauan.
SMK Kian Diminati, Industri Jadi Magnet
Fajar mengungkapkan adanya lonjakan pendaftar ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sebuah fenomena yang menurutnya tidak hanya terjadi di Batam, tetapi juga di kota-kota industri lainnya di Indonesia.
“Industri yang terus berkembang seperti di Batam, mendorong siswa untuk memilih jalur kejuruan. Ini positif, namun juga jadi tantangan soal daya tampung,” katanya.
Untuk mengatasi ketidakseimbangan antara peminat dan kapasitas sekolah, pemerintah sudah menyiapkan beberapa langkah, termasuk pemindahan calon siswa ke sekolah terdekat yang masih memiliki kuota.
Meski begitu, Fajar menegaskan bahwa transparansi, akuntabilitas, dan keadilan tetap menjadi prinsip utama dalam seleksi.
“Kami ingin semua anak Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama dan adil untuk mengakses pendidikan, tanpa diskriminasi,” tegasnya.
Posko Verifikasi Bersama: Transparan dan Antisipatif
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, melalui Dinas Pendidikan, menyiapkan lima posko verifikasi di Kota Batam, yaitu di SMKN 1, SMKN 4, SMKN 7, SMAN 5, dan SMAN 3 Batam.
Setiap posko melayani verifikasi lintas sekolah sesuai zonasi dan kebutuhan daya tampung, sebagai bentuk keterbukaan dan pelayanan yang efektif kepada masyarakat.
Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara, menyebut bahwa pembentukan posko ini menjadi bagian dari komitmen daerah terhadap SPMB yang bebas dari intervensi dan kepentingan tertentu.
“Kita ingin memastikan bahwa proses ini benar-benar fair, terbuka, dan berpihak pada masa depan anak-anak kita,” katanya.
Angka Tinggi, Antusiasme Masyarakat
Dari data Dinas Pendidikan Kepri, sebanyak 35.594 siswa SMP/MTs di Batam telah lulus pada tahun ini. Dari jumlah itu, 29.778 siswa telah mendaftar dalam proses SPMB—16.098 siswa memilih SMA, dan 13.680 lainnya memilih SMK.
Angka ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap pendidikan negeri di Kepri. Meski begitu, keterbatasan daya tampung masih menjadi tantangan tahunan.
Pemerintah, baik pusat maupun daerah, mengakui perlunya perencanaan jangka panjang untuk menambah kapasitas sekolah dan membangun fasilitas baru, terutama di jalur kejuruan.
“Kami akan terus evaluasi dan rancang kebijakan agar tidak ada anak yang tercecer hanya karena sistem belum siap,” ujar Fajar Riza Ul Haq.
Harapan dari Orang Tua dan Siswa
Sementara di halaman sekolah, orang tua dan siswa terlihat antusias mengikuti proses verifikasi. Seperti Rina, orang tua siswa dari Sagulung, yang sejak pagi sudah mengantri.
“Semoga anak saya bisa masuk SMK yang diinginkan. Kami lihat prosesnya rapi dan petugasnya membantu,” ujarnya dengan senyum.
Bagi mereka, pendidikan adalah pintu menuju masa depan yang lebih baik. Dan di balik tumpukan dokumen serta antrean panjang, ada cita-cita yang sedang diperjuangkan dengan harapan sistem pendidikan Indonesia bisa lebih adil, terbuka, dan menjangkau semua.
Editor : Papi