Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menegaskan, seluruh bangunan di Pulau Penyengat ke depan, baik milik pemerintah maupun masyarakat, akan diarahkan bernuansa pariwisata dan budaya.
Langkah ini menjadi bagian dari program penataan kawasan yang terus dijalankan Pemprov Kepri bersama Kementerian PUPR sejak 2022. Arahan tersebut juga berlaku untuk fasilitas umum seperti mushola, puskesmas, dan bangunan pelayanan publik lainnya.
“Pelan-pelan semua bangunan yang ada di Pulau Penyengat akan bernuansa pariwisata dan budaya. Ini penting untuk menjaga kekhasan pulau sejarah kita sekaligus menarik minat wisatawan,” ujar Ansar saat sosialisasi penataan kawasan tahap 3 di Halaman Balai Kelurahan Penyengat, Senin malam (11/8/2025).
Sebagai bagian dari penataan, rumah-rumah warga akan dicat dengan warna dan ornamen yang selaras dengan konsep wisata budaya. Menurut Ansar, hal ini akan mempercantik wajah Pulau Penyengat, menciptakan kesan harmonis, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Kalau semua bangunan seragam nuansanya, wisatawan akan mendapatkan pengalaman visual yang khas dan berbeda. Ini juga bisa menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap lingkungannya,” tambahnya.
Tahun ini, penataan memasuki tahap 3, meliputi pembangunan plaza penyambut, penataan halaman Balai Adat, lanskap, ruang cerita dan galeri seni (storytelling & artwork), serta lanjutan penataan jalan lingkungan. Kementerian PUPR melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Kepri juga akan membangun enam ruas jalan dengan total panjang sekitar 2 km.
“Insya Allah semua tuntas tahun ini. Saya akan mengawasi langsung prosesnya, dan jika ada kendala, kita dudukkan bersama,” tegas Ansar.
Dengan konsep penyeragaman nuansa pariwisata dan budaya, Pulau Penyengat diharapkan semakin mengukuhkan posisinya sebagai ikon wisata sejarah dan budaya kebanggaan Provinsi Kepulauan Riau.
Editor : Papi