Angkat Batang yang Terendam, Sirajakapoor Hidupkan Kembali Zapin Daik Lewat Film Dokumenter

0
113
FOTO : Rakhmadian Siraj, pemuda asal Lingga yang lebih dikenal dengan nama akun media sosialnya Sirajakapoor saat melakukan syuting film dokumenter di Daik Lingga

Lingga – Rakhmadian Siraj, pemuda asal Lingga yang lebih dikenal dengan nama akun media sosialnya Sirajakapoor, kian meneguhkan kiprahnya di dunia seni. Aktif berkarya di Instagram, TikTok, dan berbagai platform digital, ia konsisten memperkenalkan ragam seni budaya, dengan fokus besar pada seni tari.

Langkah terbarunya adalah menggarap film dokumenter bertajuk “Siasat Zapin Daik”, sebuah ikhtiar untuk menghidupkan kembali seni Zapin Daik yang nyaris hilang dimakan zaman.

Bagi Siraj, Zapin Daik bukan sekadar gerak tari. Ia adalah napas budaya, identitas masyarakat, sekaligus jejak peradaban yang patut dijaga keberadaannya.

“Banyak generasi muda yang tidak lagi mengenal Zapin Daik. Padahal, di balik geraknya tersimpan nilai sejarah, adab, dan filosofi yang kuat. Saya merasa terpanggil untuk mengangkat batang yang terendam ini agar nyawanya tetap hidup,” ujarnya.

Film dokumenter tersebut tak hanya dimaksudkan sebagai tontonan, melainkan juga tuntunan. Dengan memadukan narasi, visual, dan cerita sejarah, Siraj berupaya menghadirkan kembali denyut Zapin Daik di tengah masyarakat.

“Zapin Daik pernah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Lingga. Jika tidak kita rawat, ia akan hilang ditelan waktu. Saya ingin generasi penerus tahu bahwa Zapin Daik ini layak dilestarikan dan dikembangkan,” tambahnya.

Gerakan Siasat Zapin Daik juga ia niatkan sebagai ajakan terbuka. Siraj mengundang komunitas, pemerintah daerah, hingga seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga warisan budaya lokal.

“Pelestarian budaya bukan hanya tugas seniman atau budayawan, tetapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Lebih jauh, Sirajakapoor berharap film yang ia kerjakan dapat menembus lebih dari sekadar dokumentasi. Ia ingin menjadikannya gerakan nyata untuk melestarikan tradisi, bahkan membawa Zapin Daik melangkah ke pentas nasional hingga internasional.

Langkah kecil anak muda Lingga ini membuktikan satu hal: tradisi tak pernah benar-benar hilang. Ia hanya menunggu disentuh kembali, dihidupkan, dan diteruskan oleh generasi yang peduli.(Bk/Iwan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini