Natuna – Dua puluh enam tahun sudah Kabupaten Natuna berdiri sebagai bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Dari gugusan pulau di ujung utara Indonesia, Natuna tumbuh menjadi simbol keteguhan, kemandirian, dan kebanggaan sebagai garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Namun, perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Di tengah keterbatasan jarak, infrastruktur, dan akses ekonomi, masyarakat Natuna terus berjuang membangun daerah dengan semangat kebersamaan.
Pemerintah daerah bersama seluruh elemen masyarakat bahu-membahu menciptakan Natuna yang maju tanpa meninggalkan jati diri maritimnya.
Bupati Natuna dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak bisa hanya bertumpu pada dana pusat. Diperlukan partisipasi aktif masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.
Sejalan dengan semangat itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPTD PPD) Natuna melakukan langkah persuasif melalui program sosialisasi door to door.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar mengingatkan masyarakat tentang kewajiban membayar pajak kendaraan, tetapi juga menjadi upaya menyampaikan kabar gembira bahwa pemerintah masih membuka program pemutihan pajak dengan penghapusan denda serta kesempatan mengikuti Gebyar Pajak 2025 berhadiah umroh gratis.
Kepala UPTD PPD Natuna, Alpiuzzamari, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan humanis dalam pelayanan publik.
“Kami mendatangi masyarakat bukan untuk menakuti, tetapi untuk memberi informasi dan kesempatan. Pajak yang dibayarkan bukan semata kewajiban, tapi kontribusi untuk membangun Natuna dan Kepri secara utuh,” ujar Alpiuzzamari di Pantai Piwang pada Minggu (12/10/2025).

Hingga saat ini, tercatat sudah 205 wajib pajak di Kabupaten Natuna yang mendaftar dalam program Gebyar Pajak berhadiah umroh tersebut.
Alpiuzzamari menyebut, angka itu masih tergolong sedikit dan berharap akan terus bertambah seiring meningkatnya pemahaman masyarakat melalui sosialisasi langsung ke lapangan.
“Mungkin banyak masyarakat belum paham dengan cara pendaftaran online. Tapi jangan khawatir, bagi masyarakat yang ingin ikut, bisa datang langsung ke Kantor Samsat Natuna. Petugas kami siap membantu proses pendaftarannya secara online. Namun, syarat utama adalah kendaraan harus atas nama sendiri dan pajaknya dalam keadaan hidup,” jelasnya.
Langkah ini mencerminkan nilai-nilai reflektif yang sejalan dengan semangat Hari Jadi Natuna ke-26 bahwa membangun daerah dimulai dari kesadaran kolektif, dari hal-hal sederhana seperti membayar pajak tepat waktu dan turut menjaga roda pembangunan tetap berputar.
Momentum ulang tahun ini menjadi cermin bagi seluruh masyarakat Natuna untuk kembali merenung: sudah sejauh mana kontribusi kita terhadap pembangunan daerah tercinta ini?
Pembangunan Natuna bukan hanya soal infrastruktur dan angka investasi, tetapi juga tentang tanggung jawab moral sebagai warga perbatasan menjaga kedaulatan bangsa dan menumbuhkan kemandirian daerah melalui partisipasi aktif masyarakat.
Dari Pantai Piwang hingga pulau-pulau terluar, semangat itu terus bergema: Natuna akan maju bukan karena jaraknya yang dekat dengan pusat, tetapi karena tekad masyarakatnya yang tak pernah surut membangun dari ujung negeri. (Bk/Dika)