Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Workshop Kesenian Tradisional Teater Mendu bertema “Merawat Tradisi Sejak Dini” selama lima hari, terhitung sejak tanggal 02 hingga 06 Desember 2025, bertempat di Museum Natuna.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 pelajar yang berasal dari SMP Negeri 1, 2, dan 3 Bunguran Timur, dengan masing-masing sekolah mengutus 10 siswa perwakilan. Workshop turut dihadiri oleh para kepala sekolah peserta, serta pejabat daerah terkait.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Natuna, Hardinansyah.
Dalam sambutannya, Hendra Kusuma menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keberlangsungan kesenian daerah, khususnya Teater Mendu yang menjadi identitas budaya Natuna.
“Sesuai dengan tema kita, yaitu merawat tradisi sejak dini, maka peserta workshop ini adalah anak-anak kita yang diperkenalkan dan dilatih oleh maestro Mendu sebagai calon penerus, agar Teater Mendu terus dikenal dan diwariskan,” ujar Hendra saat membuka kegiatan di ruang Audio Visual Meseum Natuna pada Selasa (02/12/2025).
Ia menambahkan, ke depan Teater Mendu akan mengalami beberapa penyesuaian konsep sebagai upaya menarik minat generasi muda, tanpa menghilangkan nilai budaya aslinya.
“Mendu yang selama ini terkesan monoton akan kita modifikasi sedikit agar lebih menarik, namun tetap menjaga nilai khas dan identitasnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hendra berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, sehingga kelak dapat menjadi tulang punggung pelestarian budaya daerah.
“Jangan sampai Mendu ini hidup segan, mati tak mau. Alhamdulillah, ibu Bupati sangat mendukung sehingga anggaran kegiatan ini dapat dialokasikan melalui APBD Perubahan 2025,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, workshop ini bukan kegiatan satu kali, melainkan akan dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Ke depan kita upayakan kegiatan ini terus berlanjut dan skalanya diperbesar, karena Mendu sudah masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia dan wajib kita jaga bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Natuna, Hadisun, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan berlangsung selama lima hari dan melibatkan puluhan peserta terpilih.
“Peserta berjumlah 30 orang yang terdiri dari siswa SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3 Bunguran Timur, masing-masing sekolah mengirimkan 10 siswa,” jelasnya.
Workshop ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga dan mencintai warisan budaya daerah, khususnya Teater Mendu sebagai kebanggaan kesenian Natuna. (Bk/Dika)

















