
Bursakota.co.id, Buton Tengah – Dalam upaya penanganan masalah stunting, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah di bawah kepemimpinan Pejabat (Pj) Bupati, Andi Muhammad Yusuf, mendapat penghargaan dan apresiasi dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) yang dipimpin oleh Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin.
Pria yang menjabat Pj Bupati Buteng pada 25 Mei 2023 yang lalu, benar-benar menunjukkan keseriusannya nyata berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah yang ia pimpin. Hal ini dilakukan melihat kondisi Kabupaten Buton Tengah pada tahun 2022 tercatat prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni
mencapai 41,6 persen berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI).
Perlahan tapi pasti, percepatan penurunan angka stunting menjadi fokus perhatian bersama seluruh stakeholder dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan komitmen penuh bersama menjalankan program-program penurunan stunting secara maksimal dan tepat sasaran, baik dari pemerintah kecamatan, lurah/desa serta melibatkan sejumlah pihak berkolaborasi menjadi menjadi bapak/ibu asuh anak stunting, mulai terlihat hasilnya pada tahun 2023.
Terbukti dari sumber data Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), capain penurunan angka Stanting Buton Tengah pada Agustus 2023 mencapai 15,7 persen dengan jumlah 1369 Stanting dari data ukur 8699 berbeda jauh capaian tahun 2021 dan 2022.
Dari capain tersebut mendekati target nasional 14 persen penanganan penurunan Stanting di kabupaten/kota pada tahun 2024 sesuai intruksi Presiden Indonesia.
Alhasil atas capaian tersebut, Eks Asisten Deputi Infrastruktur Pemerintahan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI itu telah membuktikan dirinya dalam penurunan penanganan Stanting dengan mendapatkan anggaran bantuan intensif sebesar Rp 5,7 miliar dari pemerintah pusat dalam hal ini Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) yang diketuai oleh Waki Presiden, K.H. Ma’ruf Amin.
Andi Muhammad Yusuf mengatakan, saat dirinya menghadiri rapat koordinasi nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (6/10/2023) lalu, dari 514 kabupaten/kota terdapat 65 daerah yang diundang untuk menerima bantuan isentif fiskal penanganan stunting.
“Alhamdulillah, upaya percepatan penurunan stunting dalam beberapa bulan terakhir oleh teman-teman OPD telah berhasil menurunkan angka stunting. Atas keberhasilan tersebut, pemerintah pusat melalui TP2S memberikan perhargaan dalam bentuk bantuan anggaran sebesar Rp 5,7 miliar yang akan digunakan dalam percepatan penurunan stunting,” ucap Andi Muhammad Yusuf kepada awak media, Senin (16/10/2023) ditemui saat menghadiri kegiatan pangan murah yang digelar Dinas Pangan.
“Bantuan Rp 5,7 miliar ini nantinya dibuatkan program kerja oleh tim percepatan penurunan stunting yang telah dibentuk gabungan tiap OPD langsung ke masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting sampai akhir Desember 2023 ini,” sambungnya.
Pria menjabat Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan Keuangan Daerah dan Desa Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) menyampaikan, bantuan intensif pemerintah pusat ini nantinya akan dimaksimalkan percepatan penurunan Stanting Buton Tengah.
“Penggunaannya dana bantuan ini betul-betul diperuntukkan tepat sasaran dengan cara bekerja sama dalam ini OPD tim percepatan penurunan Stunting untuk mencapai target minimal diakhir tahun November atau Desember 2023 angka Stanting Buton Tengah tidak lagi nomor urut satu di Sulawesi Tenggara dan mencapai target nasional pada tahun 2024,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Buton Tengah, H. Kostantinus Bukide, mengatakan, pencapaian kerja percepatan penurunan Stanting di Buton Tengah mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat.
“Upaya kita dan hasil yang capai percepatan penurunan Stanting dilakukan beberapa bulan terakhir dihargai oleh pemerintah pusat. Dan bahkan daerah di Sulawesi Tenggara mendapatkan penghargaan bantuan instensif hanya ada dua daerah yakni Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Konawe Kepulauan,” ucap Kostantinus kepada awak Media Mandalapos ditemui diruang kerjanya.
Diungkapkan Jedral ASN Buton Tengah ini, bantuan instensif penanganan Stanting digunakan dalam anggaran berjalan tahun 2023 sampai Desember.
“Tentunya fokus kerja akan lebih maksimal mengunakan anggaran ini menjalankan percepatan program-penanganan Stanting yang ada Dinas Kesehatan, Dinas BKKBN bersama tim percepatan penurunan Stunting untuk dapat mencapai target penurunan Stanting sampai Desember 2023,” ungkapnya. (Bk/Adv)
Laporan : Sahlan