Bursakota.co.id, Natuna – Masyarakat Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau khususnya yang berdomisili di kota Ranai kini mulai mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Kelangkaan air disebabkan oleh cuaca panas, sehingga ketersediaan sumber air sebagai penyuplai kebutuhan PDAM Tirta Nusa Natuna berkurang dan harus dilakukan penyaluran secara bergantian ke masyarakat.
Adi salah seorang warga Ranai menyebutkan, kesulitan air bersih sudah dialaminya beberapa hari lalu, untuk kebutuhan sehari-hari ia harus membeli air dari luar dan air galon.
“Ya, air mulai sulit bang, udah beberapa hari ini tidak keluar, saya beli air tangki dari luar, kadang-kadang beli air galon. Infonya dilakukan penyaluran bergantian oleh PDAM,”ujarnya.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Nusa Natuna, Muhammad Zaki menyampaikan, akibat cuaca panas yang terjadi di Natuna beberapa pekan terakhir, mengakibatkan ketersediaan air baku yang berada di Bukit Berangin dan Ranai Darat menjadi berkurang debit airnya.
“Sumber air di Bukit Berangin dan Ranai Darat sudah menyusut, debitnya kurang,”ujar Muhammad Zaki kepada bursakota.co.id, Minggu (28/03).
Lanjut Zaki, untuk mensiasati, menyusutnya dua sumber air baku yang menjadi penyuplai air bersih ke PDAM, pihaknya melakukan penyaluran air bersih secara bergantian ke masyarakat.
“Supaya masyarakat terbagi semua air, maka kita melakukan penyaluran secara bergilir menjadi dua kelompok,”ujarnya.

Cacatan redaksi bursakota.co.id, kelangkaan air bersih merupakan momok tahunan bagi masyarakat Natuna, khususnya bagi warga yang tinggal di pusat kota Ranai.
Debit air yang kecil dan pas-pasan selalu menjadi kendala disaat musim kemarau tiba, airpun menjadi langka penyaluran bergilir menjadi budaya.
Pemerintah Daerah belum bisa mewujudkan pembangunan sumber air baku yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Meskipun berbagai wacana sudah dimunculkan mulai dari pembangunan embung sebagai sumber air baku, namun semua itu hingga kini belum terwujud. Masyarakat tetap mengalami kesulitan air bersih setiap tahun. (Doni)