Disparbud Gandeng Disdik Natuna Dalam Upaya Melestarikan Kesenian Kebudayaan Lokal di Sekolah

0
294
Hadisun, Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna

Bursakota.co.id, Natuna – Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) terus berusaha melestarikan seni nilai-nilai budaya lokal.

Dalam upaya melestarikan seni kebudayaan lokal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan mengandengkan Dinas Pendidikan agar bisa diterapkan dilingkungan sekolah.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna, Hadisun, Kamis (15 / 07) melalui teleponnya.

Hadisun mengatakan, untuk meningkatkan minat pelajar tentang seni kebudayaan, Disparbud akan melakukan tindakan kerjasama dengan dinas pendidikan agar bisa diterapkan dilingkungan sekolah.

“Kita meminta ke dinas pendidikan agar kesenian kebudayaan lokal bisa diterapkan dilingkungan sekolah, agar bisa diterapkan di sekolah, kita juga akan memberi materi-materi yang akan di susun dalam kurikulum muatan lokal, kemaren pada tahun 2020 kita dan dinas pendidikan telah merancang kurikulum itu, sekarang masih dalam pongres, kurikulum seni kebudayaan ini pernah kita susun di dinas pendidikan, namun masih perlu pembaharuan lagi,yang jelas sekarang masih dalam proses, ini merupakan salah satu strategi kita dalam melestarikan kesenian kebudayaan dilingkungan pendidikan, sekaligus salah satu upaya kita menarik minat dari anak-anak usia produktif dalam melestarikan seni budaya kita,” paparnya

Hadisun juga mengatakan, Disparbud juga akan memperbanyakan komunitas-komunitas kebudayaan, serta memberikan fasilitas kepada komunitas-komunitas untuk bergerak dibidang kebudayaan.

“Sebagai salah satu upaya kita ialah menfasilitasi komunitas yang ada, seperti komunitas kompas benua, komunitas natuna sastra dan komunitas pencinta kelarik, mereka ini lah yang akan mengandeng anak-anak muda melinieal khususnya yang usia-usia produktif, mereka selalu aktif membuat kegiatan di perkampungan, di sini pungsi pemerintah ialah memberi fasilitas, minimal kita memberikan support moral dan motifasi, kita akan datang ketika komunitas ini mengelar kegiatan, dengan kedatangan kita memberi motifasi ke komunitas ini tentu akan menambah semangat dukungan bagi komunitas itu sendiri,” tuturnya

Selain itu Hadisun juga mengakui, persoalan yang dihadapi dalam melestarikan seni kebudayaan ialah terjadinya pengerusan dan penurunan ketahanan budaya.

“Secara umum di seluruh indonesia dalam pengembangan dan pelestarikan kebudayaan itu memang terjadi pengerusan dan penurunan ketahanan budaya, hal ini disebabkan berbagai faktor, salah satu faktornya kuncinya ialah kurangnya fasilitasi dari pemerintah, dalam hal penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kesenian,” akuinya.

Menurut Hadisun sebagian besar sanggar dan kelompok komunitas kesenian ketergantung ke pemerintah itu masih sangat tinggi.

“Karena mereka belum mampu menghidupi dirinya sendiri, faktor penyebabnya tidak terlepas dari sektor pariwisata yang masih belum bisa berjalan secara maksimal, sehingga tidak ada incam dan kemasukan secara rutin bagi sanggar untuk bisa menghidupi dirinya sendiri, beda ceritanya kalau pariwisata kita berjalan secara maksimal, pasti akan akan ada pertunjukan-pertunjukan dan pegelaran-pegelaran yang rutin, entah itu seminggu sekali hasilnya pasti berbeda, kelompok komunitas dan sanggar ini bisa berdiri sendiri dan memiliki arah tujuan, intinya keterkaitan kesenian budaya itu sangat erat dengan pariwisata,” pungkasnya.

Selain itu Hadisun juga berharap, agar seluruh masyarakat baik di pemerintahan untuk tetap terus cinta, menjaga dan melestarikan nilai seni kebudayaan karena inilah jati diri kita.***dodi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini