Jamuan Hangat di Tepi Laut, Gubernur Ansar dan Ketua DPD RI Bahas Potensi Strategis Kepri

0
21
Foto : Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad memberikan cenderamata kepada Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin,

Tanjungpinang – Malam hangat menyelimuti Gedung Daerah di Tanjungpinang pada Minggu (8/6), ketika aroma masakan khas Melayu berpadu dengan perbincangan penuh makna antara dua pemimpin bangsa. Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad, menjamu Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin, dalam sebuah jamuan makan malam yang sarat keharmonisan dan visi besar untuk masa depan negeri kepulauan.

Ditemani Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, dan jajaran kepala OPD, Gubernur Ansar menyambut tamunya dengan hangat.

Turut hadir mendampingi Ketua DPD RI, Wakil Ketua Tamsil Linrung dan Anggota DPD RI dari dapil Kepri, Dharma Setiawan. Pertemuan lintas lembaga ini bukan hanya sekadar silaturahmi, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat sinergi pusat dan daerah.

Di hadapan para senator, Gubernur Ansar memaparkan potret utuh Kepri provinsi kepulauan yang disebutnya sebagai “Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia.” Dengan 96 persen wilayah berupa laut dan 2.408 pulau yang tersebar, Kepri memegang peran vital dalam peta geostrategis kawasan Asia Tenggara.

“Posisi kami berada di jalur perdagangan internasional, tepat di Selat Malaka dan ALKI I. Sekitar 80 ribu kapal dan 70 juta kontainer melintasi wilayah kami setiap tahun. Ini peluang besar, sekaligus tantangan yang harus terus kita kelola secara bijak,” ucap Gubernur Ansar.

Ia pun mengurai sederet potensi unggulan Kepri mulai dari KEK Galang Batang, Nongsa Digital Park, Batam Aero Technic hingga kawasan industri dan pelabuhan bebas di Batam, Bintan, dan Karimun.

Kepri juga mengukir prestasi sebagai provinsi dengan kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi ketiga nasional, setelah Jakarta dan Bali.

Tak hanya sektor investasi dan pariwisata, Kepri juga kaya sumber daya laut. Produksi budidaya ikan mencapai 27.436 ton, sementara potensi tangkapan laut menyentuh angka 1,3 juta ton per tahun. Komoditas seperti udang, cumi, kepiting, lobster, hingga ikan pelagis menjadi primadona ekspor.

Berbagai capaian pembangunan pun terus menunjukkan tren menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi Kepri pada Triwulan I 2025 mencapai 5,16 persen tertinggi ketiga di Sumatera. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepri meroket ke angka 79,89, tertinggi di Sumatera dan ketiga nasional. Sementara itu, kemiskinan turun ke level 4,78 persen dan inflasi terkendali di angka 1,73 persen.

Mendengar paparan itu, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Ia menyebut Kepri sebagai “pintu emas” Indonesia, yang tidak hanya penting bagi Sumatera, tapi bagi kedaulatan dan perdagangan nasional secara keseluruhan.

“Posisi geoekonomi dan geopolitik Kepri sangat strategis. Apa yang disampaikan Gubernur Ansar Ahmad menunjukkan arah pembangunan yang terencana dan berorientasi masa depan,” ujarnya.

Ia pun menegaskan komitmen DPD RI untuk terus mengawal aspirasi Kepri, terutama dalam hal regulasi dan kebijakan yang memperhatikan karakteristik wilayah kepulauan.

“Daerah seperti Kepri membutuhkan pendekatan khusus. Infrastruktur, konektivitas antar-pulau, hingga pelayanan publik harus disesuaikan dengan tantangan geografis. Kami di DPD siap membantu memastikan Kepri mendapatkan porsi yang adil dalam kebijakan nasional,” tutup Sultan Bachtiar.

Di bawah langit malam Tanjungpinang, obrolan di meja makan Gedung Daerah bukan hanya menyatukan dua lembaga negara, tapi juga memperkuat harapan akan Indonesia yang inklusifdimulai dari tepi laut Kepri yang terus bersinar.

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini