Natuna — Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna turut ambil bagian dalam aksi kemanusiaan penggalangan dana untuk korban bencana alam yang melanda wilayah Sumatra. Kegiatan yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Kabupaten Natuna tersebut digelar pada Minggu (30/11/2025) pukul 15.30–17.20 WIB di Ranai.
Aksi solidaritas ini dihadiri sekitar 70 peserta, yang terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan dan pelajar di Kabupaten Natuna.
Perwakilan mahasiswa STAI Natuna, Muhamad Raus, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Dompet Dhuafa Natuna yang telah menggagas kegiatan kemanusiaan ini.
Ia menegaskan bahwa aksi peduli sesama adalah panggilan moral bagi masyarakat Natuna.
“Ini merupakan kegiatan kemanusiaan. Kita sebagai masyarakat Natuna harus saling membantu saudara-saudara kita di Sumatra yang saat ini membutuhkan uluran tangan. Meskipun sedikit, bantuan itu sangat berarti untuk meringankan beban dan duka mereka,” ujar Raus.
Ia juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah banjir yang terjadi.
“Semoga Sumatra kembali pulih dan diberi kesabaran dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah pusat untuk menjaga kelestarian hutan. Jangan merusak dan mencemari hutan, karena hutan adalah rumah kita, tempat hidup manusia dan satwa,” tambahnya.
Raus turut memberikan pesan khusus kepada generasi muda dan mahasiswa.
“Terima kasih kepada Dompet Dhuafa, mahasiswa STAI Natuna, pelajar, dan seluruh masyarakat yang berpartisipasi. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk apa ijazah kita bertumpuk jika rasa kepedulian tidak kita pupuk,” tegasnya.
Ia berharap partisipasi dan kebaikan masyarakat dalam kegiatan ini menjadi amal jariyah bagi semua.
Dari kegiatan penggalangan dana tersebut, berhasil terkumpul donasi sebesar Rp12.231.500,- (Dua belas juta dua ratus tiga puluh satu ribu lima ratus rupiah).
Dana ini selanjutnya akan disalurkan melalui Dompet Dhuafa untuk membantu pemulihan dan kebutuhan mendesak para korban bencana di Sumatra.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta, sebelum para relawan kembali ke rumah masing-masing.
Editor : Papi
