
Bursakota.co.id, Kota Tanjungpinang – Pemerintah Kota Tanjungpinang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 di aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, kantor Wali Kota Tanjungpinang, Kamis (15/5).
Dalam sambutannya, Wali Kota Lis menegaskan bahwa perencanaan merupakan pondasi penting dalam pembangunan, sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
“Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian dari perencanaan pembangunan nasional. Maka dari itu, pembangunan yang dilaksanakan di daerah sejatinya juga merupakan upaya mewujudkan pembangunan nasional secara menyeluruh,” ujar Lis.
Lis menambahkan, partisipasi publik dan pelibatan seluruh pemangku kepentingan merupakan prinsip penting dalam proses perencanaan.
“Musrenbang menjadi salah satu instrumen untuk mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya.
Penyusunan RPJMD 2025–2029 telah melalui berbagai tahapan, mulai dari konsultasi publik rancangan awal hingga dikonsultasikan ke Pemerintah Provinsi Kepri. Hasil konsultasi itulah yang kini menjadi bahan penyempurnaan dokumen RPJMD yang tengah dibahas.
Dalam lima tahun ke depan, pembangunan Kota Tanjungpinang diarahkan untuk mewujudkan visi Bima Sakti: Berbudaya, Indah, Melayani, Aman, untuk menciptakan masyarakat yang Sejahtera, Agamis, Kreatif, ber-Teknologi, dan ber-Integritas.
Beberapa misi tersebut di antaranya pembenahan kota dengan nuansa budaya Melayu, pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, peningkatan kualitas SDM, penguatan ekonomi masyarakat, serta reformasi tata kelola pemerintahan.
Untuk mendukung misi tersebut, Pemko Tanjungpinang menetapkan sembilan program prioritas, mulai dari pemerataan pendidikan dan kesehatan, penataan kawasan kumuh pesisir, digitalisasi layanan publik, hingga pemberdayaan ekonomi warga dan pengembangan ruang terbuka hijau.
“Saya dan wakil wali kota baru 45 hari bekerja sejak dilantik. Tentu belum banyak hal yang bisa kami ubah secara langsung, khususnya di bidang infrastruktur. Tapi kami memulai dari hal-hal dasar seperti pemangkasan birokrasi, penegakan disiplin pegawai, serta pembenahan layanan publik, termasuk kebersihan kota,” ujar Lis.

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pembangunan dibagi dalam lima tahap arah kebijakan. Tahun 2026 fokus membangun fondasi sebagai smart city yang inklusif dan berbudaya. Tahun 2027 diarahkan untuk memperkuat inovasi, ekonomi, dan lingkungan cerdas.
Di tahun 2028, targetnya adalah kolaborasi lintas sektor dan revitalisasi infrastruktur. Tahun 2029 difokuskan pada kemandirian ekonomi dan industri berdaya saing. Sedangkan 2030 menjadi momentum mewujudkan kota maju dan tangguh berbasis budaya.
Tahun 2025, hampir seluruh daerah di Indonesia diproyeksikan mengalami defisit anggaran, termasuk kota Tanjungpinang dengan angka sekitar Rp280 miliar.
“Kondisi ini menuntut kerja keras dan solusi kreatif agar visi dan misi kita bisa terlaksana mulai 2026,” ujar Lis.
Melalui forum Musrenbang ini, Lis mengingatkan seluruh perangkat daerah untuk mempersiapkan perencanaan dengan sebaik-baiknya agar dapat melangkah sehebat-hebatnya.
“Perencanaan yang matang adalah setengah dari keberhasilan, sisanya adalah keberanian,” ujarnya.
Lis menyebut, RPJMD sebagai titik awal pembenahan Kota Tanjungpinang. Ia menekankan bahwa inovasi, kreasi, dan ketaatan seluruh perangkat daerah mutlak diperlukan dalam penyusunan perencanaan berdasarkan hasil musrenbang hari ini.
Rencana tersebut nantinya akan dituangkan dalam dokumen Renstra perangkat daerah, RKPD, hingga rencana kerja OPD, dengan perhitungan pagu indikatif yang cermat dan sesuai regulasi, agar pelaksanaannya tidak menyimpang dari target yang telah dirumuskan.
Lis juga mengajak seluruh pihak untuk berani dan semangat membangun, bukan justru pesimis karena efisiensi anggaran dan kondisi ekonomi yang belum stabil.
“Inovasi dan improvisasi harus terus dilakukan sesuai keadaan. Laksanakan tugas dan fungsi dengan penuh semangat. Jangan sampai keterbatasan anggaran memadamkan semangat inovasi kita dalam membangun Kota Tanjungpinang,” pungkasnya.

Pembukaan Musrenbang ditandai dengan pemukulan gong oleh Pejabat Fungsional Utama sekaligus Analis Kebijakan Ahli Utama Bappeda Provinsi Kepri, Reni Yusneli. Ia didampingi Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Ketua DPRD, dan unsur pimpinan Forkopimda.
Turut hadir Sekretaris Daerah Zulhidayat, Ketua TP PKK Yuniarni Pustoko Weni, para kepala OPD, camat, serta lurah.
Musrenbang RPJMD 2025–2029 berlangsung selama satu hari, diikuti 200 peserta secara luring, dan 300 peserta lainnya mengikuti secara daring melalui kanal Zoom Meeting dan YouTube.
Peserta berasal dari berbagai unsur pemangku kepentingan, mulai dari Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, DPRD, akademisi, asosiasi pelaku usaha, hingga perwakilan kelompok perempuan dan pemuda. (Bk/Adv/Dinas Kominfo).