
Bursakota.co.id, Anambas – Komunitas Konservasi Mangrove Penyu Alam Dan Karang (KOMPAK) bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Genting Pulur dan masyarakat setempat menggelar musyawarah terkait peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas penggiat Kelompok Batik Mangrove Genting Pulur, Rabu (17/09/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Komunitas KOMPAK, Syahrul Hidayat, menyampaikan rencana pembangunan Rumah Batik di sekitaran area lama yang selama ini digunakan oleh kelompok Batik Mangrove. Menurutnya, keberadaan Rumah Batik akan menjadi pusat kegiatan kreatif, pelatihan, sekaligus sarana pemasaran produk batik berbasis mangrove yang menjadi ciri khas Genting Pulur.
“Jadi kita sebagai KOMPAK yang selama ini mendampingi kelompok penggiat batik, ingin membangunkan rumah Rumah Batik di sebelahnya tempat lama, pembangunan ini merupakan CSR dari Harbour Energy,” ungkap Syahrul.
Syahrul menegaskan, bahwa pembangunan Rumah Batik tidak hanya berfokus pada penguatan kelompok batik, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat luas untuk terlibat.
“Rumah Batik ini nantinya akan menjadi wadah bersama dalam meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan kesejahteraan warga Genting Pulut,” ujarnya.
Dikesempatan itu, Kepala Desa Genting Pulur Abdur Rahman, menyebutkan forum tersebut, dihadiri oleh perwakilan pemuda, pembatik, tokoh masyarakat, perangkat RW, BPD, serta pemerintah desa.
Lanjutnya, masyarakat sepakat bahwa pembangunan Rumah Batik Mangrove bukan hanya untuk kegiatan membatik, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan lain yang membawa manfaat bagi warga.
“Alhamdulillah, musyawarah berjalan baik. Seluruh unsur desa mendukung penuh pembangunan ini karena menjadi perspektif ke depan untuk kemajuan batik Desa Genting Pulur Kami berharap kegiatan batik dan kegiatan lainnya bisa berkembang lebih banyak lagi,” ucap Abdur Rahman.
Dirinya juga menyampaikan bahwa dukungan masyarakat sangat penting agar pembangunan berjalan transparan dan sesuai kebutuhan warga. Selain itu, pemerintah desa juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan, untuk memperkuat rencana pembangunan tersebut.
“Selain melalui hibah, kita juga akan membawa rencana ini ke instansi terkait, agar pembangunan Rumah Batik Mangrove benar-benar sesuai aturan dan memberi manfaat jangka panjang. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi penjaga lingkungan mangrove sekaligus sumber ekonomi masyarakat,” jelas Kepala Desa.
“Dengan adanya dukungan masyarakat dan koordinasi lintas instansi nantinya pembangunan Rumah Batik Mangrove diharapkan segera terealisasi serta menjadi ikon pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Genting Pulur,” tambah Kades Genting Pulur Abdur Rahman.
Sementara itu, perwakilan masyarakat Haryadi selaku Ketua BPD yang hadir juga menyatakan sepakat dan mendukung penuh pembangunan Rumah Batik. Dukungan tersebut juga datang dari Pemerintah Desa (Pemdes) Genting Pulur yang menyatakan komitmennya dengan menyiapkan surat hibah lahan untuk lokasi pembangunan.
“Kami menyambut baik gagasan pembangunan Rumah Batik ini, karena selain menjaga tradisi, juga bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat,” ucapnya.
Dengan adanya kesepakatan antara masyarakat dan pemerintah desa, pembangunan Rumah Batik diharapkan dapat segera direalisasikan. Langkah ini menjadi bukti nyata kolaborasi desa dan warga dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal.(BK/Jun).