Pertama di Sumbar, Pemko Payakumbuh Launching Lapau Pengendalian Inflasi

0
130
Foto : Pemko Payakumbuh melaunching Lapau Pengendalian Inflasi di Pasar Ibuh, Blok Barat, Kecamatan Payakumbuh Barat.

Bursakota.co.id, Payakumbuh – Pertama di Sumatra Barat, Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh bersama Perum Bulog kantor cabang Bukittinggi melaunching Lapau Pengendalian Inflasi di Pasar Ibuh, Blok Barat, Kecamatan Payakumbuh Barat.

Pj Wali Kota Payakumbuh Jasman mengatakan, jika Lapau Pengendalian Inflasi ini berdiri melihat atas perkembangan harga bahan pangan pokok strategis terutama beras yang masih bertahan pada posisi harga Rp15.000 sampai dengan Rp16.000 per-kilogram.

“Adapun untuk beras SPHP yang dipasarkan di Lapau Pengendalian Inflasi saat ini untuk kemasan 5 kilogram dengan harga tertinggi Rp11.500 per-kilogram yang dijual ke tengah masyarakat melalui Lapau Pengendalian Inflasi, para pedagang dan toko ritel di Payakumbuh,” kata Jasman, Minggu (18/2/2024).

Dengan berdirinya Lapau Pengendalian Inflasi di Kota Payakumbuh, Jasman sebut jika Lapau Pengendalian Inflasi ini berfungsi sebagai ‘food station’ guna mengontrol inflasi pangan di Kota Payakumbuh.

“Alhamdulilah, pendirian Lapau ini merupakan sebuah inovasi guna mengantisipasi harga bahan pokok yang tidak stabil, sehingga dengan (Lapau) ini akan dapat menjaga ketersediaan stok pangan serta menjaga harga bahan pokok agar tetap terjangkau bagi warga masyarakat Kota payakumbuh,” ucapnya.

Jasman menambahkan dalam menjaga dan mengendalikan inflasi ini, maka salah satu upaya dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan beras di Kota Payakumbuh yakni dengan didirikannya Lapau Pengendalian Inflasi di tengah masyarakat Kota Payakumbuh.

Jasman lebih lanjut menuturkan, untuk mendapatkan beras SPHP ini, para pedagang dan toko ritel harus menjadi mitra kerja dari Perum Bulog dengan cara datang mendaftar ke Perum Bulog Kantor Cabang Bukittinggi dan wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan sebagai mitra Bulog.

“Untuk para pedagang beras dan toko ritel di Payakumbuh, kami mengajak agar dapat ikut serta menyukseskan kegiatan ini untuk menjual beras SPHP ini sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah serta senantiasa menjaga stabilitas harga beras,” ajaknya.

Setelah diluncurkan Lapau Pengendalian Inflasi, pihaknya berharap dengan telah terdapatnya toko ritel dalam penjualan beras SPHP secara massif di Kota Payakumbuh, maka ke depannya akan dapat menjaga serta menstabilkan harga beras sehingga masyarakat tidak susah lagi dalam mencukupi kebutuhan beras rumah tangganya.

“Bagi masyarakat Kota Payakumbuh, kami mengajak agar kiranya bijak dan cerdas dalam berbelanja terhadap bahan pokoknya,” imbaunya.

Jasman sebut menjelang bulan suci Ramadhan yang sudah semakin dekat, jika Pemko Payakumbuh berencana akan menggelar pasar murah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, dan pasar murah yang akan berlangsung.

“Ini nantinya dapat berlangsung beberapa kali dalam satu waktu, tergantung dari situasional harga pasar di waktu tersebut,” sebutnya.

Tidak lupa, diakhir sambutannya, Jasman sampaikan ucapan terimakasih terhadap Perum Bulog yang telah ikut serta membantu Pemko Payakumbuh dalam kerjasama Lapau Pengendalian Inflasi.

“Pengendalian inflasi di Kota Payakumbuh selama ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, dikarnakan dari peran serta jajaran Forkopimda selain dari TPID Kota Payakumbuh,” jelasnya.

Senada dengan Pj. Wali Kota Payakumbuh, kepala Dinas Ketahanan Pangan Edvidel Arda mengatakan peluncuran Lapau Pengendalian Inflasi ini merupakan tindak lanjut atas Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Pengendalian Harga dan Stok Pangan Pokok di daerah seluruh Indonesia termasuk Kota Payakumbuh.

“Mencermati perkembangan harga bahan pangan pokok strategis terutama beras yang masih bertahan pada posisi harga Rp15.000 sampai dengan Rp16.000 per-kilogram, maka Pj. Wali Kota berinisiatif untuk dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasar dengan mendirikan Lapau Pengendalian Inflasi ini,” ungkapnya.

Edvidel sebut dibawah koordinator Pj. Wali Kota Payakumbuh, TPID Kota Payakumbuh terus melakukan evaluasi monitoring harga bahan pokok di pasar.

“Sehingga dengan seringnya harga bahan pokok yang tidak stabil, maka Lapau Pengendalian Inflasi ini hadir untuk tetap menjaga harga bahan pokok bagi warga masyarakat Kota Payakumbuh,” bebernya.

Sementara itu, pimpinan wilayah Bulog Sumbar, Sri Muniati menyampaikan jika Kota Payakumbuh saat ini memiliki kontribusi dalam konsumsi beras SPHP ini sekitar 20 persen dari Kota Bukittinggi.

“Dimana Kota Payakumbuh telah menyerap 1.600 dari sekitar 7.500 pasaran yang ada di Payakumbuh untuk beras SPHP ini,” ungkapnya.

Untuk Kota Payakumbuh sendiri, dikatakan Sri, saat ini telah berlangsung penyaluran beras SPHP sebanyak 1.500 ton lebih setiap tahunnya.

Dengan berdirinya Lapau Pengendalian Inflasi ini, semoga akan menjadi akses bagi para pengecer yang lain, jika tidak bisa mencapai untuk mengambil beras ke Bulog di Bukittinggi.

“Selain beras, nanti lapau pengendali inflasi ini sendiri akan menyediakan minyak, gula, tepung terigu, dan daging, kita berharap agar Kota Payakumbuh dapat lebih terkendali inflasinya nanti,” terangnya.

Beras SPHP yang dilempar ke pasar saat ini berada di angka 1.500/kilogramnya, dan apabila dilapangan ditemukan penjualan harga beras SPHP di atas harga yang telah ditetapkan.

“Kami mengimbau kepada semua unsur jajaran yang terlibat, terutama untuk TPID Kota Payakumbuh agar dapat diberitahukan kepada kami terkait harga ini,” imbau pimpinan wilayah Bulog Sumbar itu.

Pasca peluncuran Lapau Pengendalin Inflasi di Kota Payakumbuh, Pj. Wali Kota Payakumbuh bersama TPID dan Forkopimda langsung meninjau harga bahan pokok di Pasar Ibuh Kota Payakumbuh.

Dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Payakumbuh dan Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh. (Warman/Humas)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini