Natuna – Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menghadiri sosialisasi perda tentang pelestarian kebudayaan dan Focus Group Discussion (FGD) tentang kelayakan pembentukan dewan kebudayaan Natuna. Bertempat di Ruang Rapat Dinas Pendidikan, Bukit Arai, Ranai, pada Selasa (24/05/2022).
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Indra Joni membuka kegiatan Forum Group Discussion sekaligus sosialisasi perda tentang pelestarian kebudayaan.
“Kegiatan diskusi kita ini guna untuk mengetahui masukan-masukan, sekaligus rapat dengar pendapat tentang Kelayakan Pembentukan Dewan Kebudayaan Natuna,” jelas Indra Joni.
Dalam paparan materi diskusi pada Focus Group Discussion Pembentukan Dewan Kebudayaan Natuna yang menjadi dasar hukumnya adalah Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pelestarian Kebudayaan Daerah pasal 25 sampai dengan pasal 28.
Sasaran dalam program kegiatan pelestarian kebudayaan (perlindungan, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan) salah satunya penguatan aktualisasi kemelayuan dengan ceramah/orasi budaya.
Pada kesempatan itu Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda memberikan pandangan dalam Focus Group Discussion ini. Ia menyatakan langkah awal yang dilaksanakan yakni memindahkan bidang kebudayaan ke Dinas Pendidikan.
“Langkah awal yang harus dilakukan yakni memindahkan bidang kebudayaan dari Dinas Pariwisata ke Dinas Pendidikan. Mengingat Kabupaten Natuna porsi anggaran yang lebih besar yakni 20%,” jelas Rodhial.
“Dari tingkat desa bisa dimulai pembagian tugas sampai ke tingkat kecamatan, apa saja yang harus dilaksanakan mengenai kebudayaan,” sambung Rodhial.
Pada akhir diskusi diharapkan bisa melahirkan ide-ide baru maupun rekomendasi mengenai Pembentukan Dewan Kebudayaan di Kabupaten Natuna.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indra Jhoni, Kepala Dinas Kominfo Bukhary, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Anrizal Zen, Ketua LAM Kabupaten Natuna H. Suhardi, para perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan pemerintah Kabupaten Natuna, para kelompok sadar wisata, Kepala Desa, Ketua STAI Umar Natuna, dan para penggiat kebudayaan. (bk/rls).
