Stok Telur di Pasar Inpres Tarempa Kosong

0
154
Pasar Inpres Tarempa Kabupaten Kepulauan Anambas (Foto Istimewa)

Bursakota.co.id, Anambas – Setok telur ayam di pasar Inpres Termpa dalam berberapa hari kedepan mengalami kekosongan di karenakan kapal kargo baru tiba di Tanjungpinang, Selasa, (24/05/2022).

Dari pantauan Bursakota.co.id, sudah tidak tampak lagi terpanjang disejumlah warung sembako milik pedagang, dan hal itu juga benarkan Salah seorang pedagang Pasar Inpres Tarempa, Kia mengatakan, adapun penyebab kosongnya pasokan telur ayam di warung – warung Pasar Inpres lantaran keterlambatan distribusi dari kapal angkutan laut.

“Telur ayam kosong sudah sejak kemarin, bukan karena cuaca atau stoknya tidak ada. Tapi, kapal yang biasa angkut baru berangkat ke Tanjungpinang,” katanya.

Kemudian, dirinya juga menyebutkan, selain lantaran keterlambatan distribusi dari kapal angkutan laut, juga suasana Barus selesai lebaran dan kemungkinan ada anak buah kapal yang masih mudik. Dan kekosongan pasokan telur akan terjadi hingga 4 hari ke depan.

“Kan ini baru aja selesai lebaran, mungkin saja petugas kapalnya baru bisa jalan untuk angkut. Biasa kalau sampainya hari ini, barang dimuat dulu dan sampai di Tarempa bisa hari Sabtu lah,” sebut Kia.

Sementara itu, ketika ditanya apakah nantinya telur ayam akan mengalami kenaikan harga seperti yang terjadi di beberapa daerah Kepri, ia mengaku belum mengetahui persis karena nota harga belum diterimanya dari agen.

“Kita belum tahu lah bang, kalau harga terakhir yang kita jual Rp 50 ribu per papan. Tapi kemungkinan bisa jadi naik lah nanti, kan biasanya kalau jelang hari besar seperti Idul Adha atau Idul Fitri disaat stok barang terbatas dan permintaan tinggi, harga barang bisa naik gitu,” ungkapnya

Terakhir Kia juga menerangkan, selain memesan pasokan telur ayam dari Tanjungpinang, ada juga memesan dari peternak ayam yang ada di Temburun, Anambas meski dengan stok yang terbatas.

“Di Anambas ini ada juga peternak telur ayam, tapi itulah hasil panen telurnya masih sedikit dan jelas tidak bisa mencukupi kebutuhan konsumen di Anambas. Kalau ibarat saya bilang, ayamnya baru belajar bertelur,” terangnya. (Jun).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini