Bursakota.co.id, Natuna – Guna memberikan wawasan pengelolaan desa wisata, Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pariwisata menggelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata kepada 40 peserta yang mewakili beberapa desa dan kecamatan, acara diselenggarakan di Ruang Aula Hotel Natuna, Kamis (10/11/2022).
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Supardi menyampaikan, tujuan penyelenggaraan kegiatan adalah agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan dasar tentang kepariwisataan serta pentingnya Sapta Pesona dalam mewujudkan masyarakat sadar wisata.
Disamping itu juga diharapkan akan terbina penguatan kelembagaan desa wisata dan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan kemandirian SDM bagi pengelolanya.
“Semoga dengan pelatihan ini dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan, memberi peluang dan peran sebesar-besarnya kepada masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan melalui desa wisata,”harapnya.
Adapun peserta pelatihan sebanyak 40 orang perwakilan dari pengelola desa wisata dan kelompok sadar wisata desa dan perwakilan dari beberapa perwakilan dari mahasiswa.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Asisten ll Bidang Perekonomian Basri menyampaikan, pelatihan ini momennya sangat tepat karena seiring dengan kasus Covid-19 di Kabupaten Natuna yang berangsur-angsur menurun geliat sektor pariwisata sudah mulai terasa.
Hal ini jadi start poin untuk kembali berbenah di bidang pariwisata khususnya peningkatan kapasitas SDM-nya. Dengan berbagai bentuk pembenahan dan peningkatan kualitas layanan, Natuna akan menjadi tujuan wisata baik oleh wisatawan lokal mau pun dari mancanegara.
“Kita harus segera berbenah dan beradaptasi, dengan menyelenggarakan pariwisata yang sesuai dengan kondisi saat ini, dan tentu memberikan kepastian keamanan dan kesehatan kepada wisatawan, berbagai upaya percepatan pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dan mengembangkan potensi lokal, salah satunya adalah pengembangan Desa Wisata,”ujar Basri.
Dari pelatihan pengelolaan desa wisata ini, Basri mengharapkan nantinya destinasi baru ini cepat dibuka dan dikembangkan, selanjutnya bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Setiap destinasi wisata baru, harus mempunyai syarat dari awal pembentukkannya seperti kepastian status tanah, kejelasan pengelola (pokdarwis jelas), semuanya harus terintegrasi dengan baik sehingga di kemudian hari tidak timbul masalah, sehingga Pemkab Natuna dalam hal ini Dinas Pariwisata dapat memberikan sentuhan bantuan program,”pungkasnya.
Basri juga mengharapkan keseriusan para peserta mengikuti pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan kesadaran kita sebagai pelaku dan pengelola kepariwisataan di desa masing-masing. Semua desa-desa wisata yang telah ditetapkan agar benar-benar memahami dan bertekad tidak hanya sekedar nama sebagai desa wisata namun harus benar-benar nyata geliat kepariwisataan yang ada.
“Manfaatkan kesempatan kehadiran para nara sumber yang merupakan pelaku desa wisata dan telah terbukti kemajuan dan dampak dari berkembangnya desa wisata di daerahnya masing-masing,”pintanya.
Diakhir sambutannya Basri berharap kegitan Pelatihan Desa Wisata dapat membawa dampak positif bagi kepariwisataan Natuna.
“Semoga kegiatan seperti ini membawa dampak positif terhadap berkembangnya kepariwisataan kita. Demikian juga ucapan terima kasih kepada para narasumber yang telah berkenan hadir memberikan pelatihan bagi pelaku-pelaku Desa wisata di Kabupaten Natuna,”tutupnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Pengelola Wisata di beberapa Desa Kabupaten Natuna, dan Kelompok Sadar Wisata dan para peserta pelatihan. (Bk/Dika)