Natuna – Dunia pers di Kabupaten Natuna tengah menghadapi ujian berat. Persoalan klasik berupa tunggakan pembayaran dari Pemkab Natuna kepada sejumlah perusahaan media kembali mencuat ke permukaan.
Pimpinan Redaksi Media Alreina, Arizki, secara terbuka mendesak Bupati Natuna, Cen Sui Lan, agar segera menyelesaikan tunggakan tersebut. Desakan ini bukan tanpa alasan, sebab berlarut-larutnya pembayaran dinilai berdampak langsung pada kelangsungan usaha media lokal.
“Malam ini kami akan rapat bersama rekan-rekan dari PWI, PJN, SMSI, IJTI dan organisasi pers lainnya. Kami ingin mencari solusi konkret, termasuk soal tunggakan yang belum juga dibereskan Pemkab,” tegas Arizki, Kamis (15/5/2025).
Tak Sekadar Soal Uang, Ini Menyangkut Keberlanjutan Media Lokal
Hal senada juga disampaikan oleh Pimred Bursakota.co.id Doni Papilius menegaskan, ini bukan semata soal uang. Lebih dari itu, menyangkut harga diri media lokal dan keberlanjutan profesi jurnalis di Natuna.
“Media lokal selama ini menjadi garda terdepan menyampaikan informasi pembangunan, kebijakan, dan edukasi publik. Tapi ironis, hak mereka justru terabaikan. Jangan sampai ini menjadi preseden buruk di mata publik,” ujarnya.
Ancaman Hoaks dan Peran Pemerintah
Di sisi lain, Arizki juga mengingatkan soal ancaman serius maraknya hoaks dan informasi tidak terverifikasi di tengah masyarakat. Ia menilai lemahnya peran pemerintah dalam memperkuat ekosistem pers yang sehat ikut memperparah situasi.
“Kami harap Dinas Kominfo dan Sekretariat DPRD Natuna tidak hanya diam. Peran mereka sangat strategis dalam menjaga ekosistem informasi yang kredibel dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Menunggu Jawaban Bupati
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Bupati Natuna, Cen Sui Lan, belum memberikan tanggapan resmi atas tuntutan rekan-rekan media. Konfirmasi yang dilayangkan melalui pesan WhatsApp oleh redaksi bursakota.co.id pun belum direspons.
Rapat lintas organisasi pers malam ini direncanakan menjadi momentum evaluasi sekaligus penegasan sikap kolektif insan media Natuna terhadap dinamika yang tengah terjadi.
Jurnalisme Lokal di Persimpangan
Di tengah arus deras informasi digital dan serbuan hoaks, media lokal menjadi benteng terakhir validitas informasi. Namun tanpa dukungan konkret, benteng itu bisa runtuh pelan-pelan.
Desakan Arizki dan rekan-rekan sejatinya bukan sekadar kritik, melainkan alarm keras agar keberpihakan pada media lokal tak hanya sebatas slogan.
Hingga berita ini ditayangkan, pesan konfirmasi yang disampaikan redaksi bursakota.co.id melalui aplikasi WhatsApp juga belum mendapatkan respons dari pihak Bupati ataupun pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna.
Editor : Papi