
Tanjungpinang – Aula Kampus Institut Agama Islam (IAI) Miftahul Ulum Tanjungpinang pada Senin (10/6) siang tampak semarak dengan hadirnya para tokoh perempuan, akademisi, dan instansi terkait. Di balik suasana akrab yang tercipta, tersimpan tekad besar untuk membangun masyarakat Kepulauan Riau yang melek data dan lebih berdaya.
Hari itu, Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Riau secara resmi menjalin kerja sama strategis dengan IAI Miftahul Ulum Tanjungpinang, ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ketua TP-PKK Kepri Hj. Dewi Ansar dan Rektor IAI Mardhiah. Hadir pula Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati serta perwakilan dari BKKBN Kepri sebagai saksi kolaborasi ini.
Kerja sama ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret memperkuat program Keluarga Cinta Statistik (KCS), sebuah inisiatif edukatif yang mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya data keluarga dalam pembangunan.
Dalam sambutannya, Hj. Dewi Ansar menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam proses pendataan sebagai bagian dari misi besar membangun keluarga yang tidak hanya sejahtera, tetapi juga cerdas statistik.
“Pendataan KCS bukan hanya soal mengisi formulir. Ini adalah bagian dari pendidikan publik, dari upaya menyadarkan masyarakat bahwa data adalah alat untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik,” ujar Dewi dengan penuh semangat.
MoU ini, lanjutnya, menjadi kelanjutan dari pencanangan KCS yang dilakukan di Pulau Penyengat pada 5 Juni 2025 lalu. Kini, dengan menggandeng kampus, TP-PKK Kepri mengambil langkah lebih luas dan sistematis.
“Kami sangat mengapresiasi IAI Miftahul Ulum yang langsung tanggap dan bersedia menjadi bagian dari gerakan ini. Mari bersama kita bentuk keluarga yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tapi juga memiliki kesadaran data yang tinggi,” tambah Dewi Ansar.
Sementara itu, Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, menyambut positif kemitraan ini. Menurutnya, penguatan literasi statistik tak bisa dilakukan hanya oleh lembaga formal, tapi memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk TP-PKK dan perguruan tinggi.
“Partisipasi aktif masyarakat, termasuk mahasiswa, adalah fondasi dari data yang akurat. Tanpa data yang baik, kebijakan pembangunan tidak akan tepat sasaran,” jelasnya.
Margaretha juga menekankan pentingnya menanamkan semangat cinta data sejak dini. Melalui program ini, katanya, generasi muda Kepri akan memiliki peran penting sebagai jembatan antara dunia akademik dan realitas sosial masyarakat.
Tak ketinggalan, Rektor IAI Miftahul Ulum, Mardhiah, menyampaikan rasa bangganya atas kesempatan berkolaborasi dengan TP-PKK Kepri. Bagi Mardhiah, kerja sama ini mempertegas posisi kampus sebagai pusat ilmu yang juga memiliki tanggung jawab sosial.
“Kami tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga ingin menciptakan agen-agen perubahan yang bisa langsung bersentuhan dengan persoalan masyarakat. Melalui Pendataan KCS ini, mahasiswa kami akan mendapatkan pengalaman sekaligus kontribusi nyata,” ungkapnya.
Mardhiah juga menegaskan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh program-program sosialisasi, edukasi, hingga pendampingan di lapangan.
Dengan semangat kolaborasi yang terus menguat, TP-PKK Kepri, IAI Miftahul Ulum, dan BPS Kepri tengah menanam benih perubahan. Sebuah gerakan sunyi namun berdampak: menjadikan data bukan sekadar angka, tetapi jalan menuju keluarga dan masyarakat yang lebih sejahtera, cerdas, dan inklusif.
Editor : Papi















