Pelatihan Menulis Feature Berbasis Kearifan Lokal, Wartawan Natuna Didorong Angkat Identitas Daerah

0
21
Suasana kegiatan

Natuna – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar Pelatihan Penulisan Feature Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Natuna, Senin (22/9/2025).

Kegiatan ini menghadirkan belasan peserta dari kalangan wartawan, mahasiswa, dan praktisi pendidikan di Natuna.

Tujuannya, untuk membekali para jurnalis dan penulis lokal agar mampu menghasilkan karya tulis feature yang tidak hanya informatif, tetapi juga menggali dan mengangkat kearifan lokal sebagai identitas budaya daerah.

Dalam pemaparan materinya, Dosen Jurnalistik Umrah, Nikolas Panama SH., MPd., MH menyampaikan bahwa menulis feature berbasis kearifan lokal memiliki peran penting dalam memperkenalkan Natuna lebih luas kepada masyarakat Indonesia, bahkan dunia.

“Kearifan lokal seperti tradisi melaut, seni zapin, permainan gasing, hingga petatah-petitih Melayu Natuna adalah kekayaan budaya yang tidak ternilai. Wartawan punya peran strategis untuk merawatnya melalui karya tulis yang humanis dan menggugah,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya teknik penulisan feature yang kuat dan berbasis riset lapangan. Ia menambahkan, karya jurnalistik yang mengangkat kearifan lokal dapat menjadi dokumentasi berharga sekaligus media edukasi bagi generasi muda.

Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang dipaparkan. Diskusi berlangsung interaktif, mulai dari teknik menggali informasi, membangun narasi, hingga cara menuliskan fakta menjadi cerita yang hidup. Beberapa wartawan bahkan berbagi pengalaman mereka dalam meliput tradisi masyarakat pesisir dan adat Melayu di Natuna.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna, Wan Udayani yang turut hadir dalam kegiatan ini menyambut baik langkah UMRAH melibatkan wartawan daerah.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan, sehingga wartawan di Natuna semakin berdaya dalam mempromosikan daerah melalui karya tulis yang bermutu,” ucapnya.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, pihak UMRAH juga berencana menerbitkan sebuah buku khusus yang akan menghimpun kearifan lokal dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau.

Buku ini diharapkan menjadi dokumentasi penting sekaligus referensi ilmiah dan populer tentang kekayaan budaya daerah, termasuk Natuna, agar tidak hilang ditelan zaman.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lahir lebih banyak karya jurnalistik yang tidak hanya sekadar berita, tetapi juga bercerita.

Sehingga Natuna tidak hanya dikenal sebagai daerah perbatasan dengan potensi sumber daya alamnya, melainkan juga sebagai tanah kaya budaya dengan kearifan lokal yang lestari. (Bk/Dika)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini