Natuna – Polemik terkait akses menuju Instalasi Pengolahan Air (WTP) PDAM Tirta Nusa Natuna di Ranai Darat hingga kini belum menemukan titik terang. Berdasarkan pantauan di lapangan, pagar yang menutupi akses ke lokasi masih tertutup rapat dan belum dibuka.
Penutupan akses jalan tersebut dilakukan oleh pemilik lahan beberapa waktu lalu. Alasannya, pihak PDAM dinilai belum melakukan pembebasan lahan secara resmi untuk jalur masuk ke WTP. Kondisi ini pun menimbulkan perhatian warga sekitar yang mengingat bahwa di lokasi tersebut dulunya memang terdapat jalan lama.
Zabaruddin, warga Ranai Darat, menceritakan bahwa sejak lama jalur itu kerap digunakan masyarakat.
“Saya ingat betul pada tahun 1979 masyarakat masih menggunakan jalan itu, karena jalan yang sekarang yakni jalan Tegul Merah iti kondisinya berlubang-lubang,” ungkapnya, Senin (25/8).
Menurutnya, jalan lama itu juga pernah difungsikan untuk akses mobil yang mengangkut material perbaikan pipa air peninggalan AURI. Pipa tersebut dibangun pada tahun 1959 dan sempat diperbaiki pada tahun 1979.
“Segala material untuk perbaikan itu dibawa melewati jalan tersebut,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Haji Hamzah, warga lainnya. Ia menyebut, jalan setapak di wilayah itu memang pernah dipakai warga, meski sifatnya terbatas.
“Betul dulu memang ada jalan di situ, saya juga sering menggunakannya. Jalannya tembus sampai ke jalan besar ke rumah Pak Asmar, tapi memang tidak untuk umum,” ujar Hamzah.
Masyarakat berharap, antara pemilik lahan, PDAM, dan pemerintah daerah dapat duduk bersama mencari jalan keluar. Bukan hanya demi kelancaran layanan air bersih, tetapi juga demi menjaga harmoni sosial di kampung yang penuh cerita itu. (Bk/Dika)